5 Perkembangan Terbaru Kasus Pembunuhan Vina Cirebon

Sedang Trending 4 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX
Daftar Isi

Jakarta, CNN Indonesia --

Kasus pembunuhan terhadap Vina dan kekasihnya, Muhammad Risky Rudiana namalain Eki di Cirebon, Jawa Barat tahun 2016 tetap menyisakan misteri.

Pasalnya, tiga dari 11 pelaku hingga sekarang belum sukses ditangkap oleh pihak berwajib. Ketiganya antara lain Pegi namalain Perong, Andi serta Dani.

Kasus ini kembali disorot setelah movie Vina: Sebelum 7 Hari, dirilis di bioskop. Film tersebut mencoba mereka ulang kejadian nan dialami sejoii tersebut. 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kepolisian pun menyatakan pihaknya terus mengusut kasus ini dan mengejar ketiga pelaku nan masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) tersebut.

CNNIndonesia.com telah merangkum lima perkembangan terbaru mengenai kasus pembunuhan Vina nan terjadi delapan tahun silam, sebagai berikut:

Sebar ciri-ciri tiga DPO

Polda Jawa Barat telah merilis ciri-ciri tiga DPO tersangka kasus pembunuhan Vina. Kepolisian pun meminta masyarakat nan mengetahui keberadaan ketiganya untuk segera melapor.

DPO pertama berjulukan Pegi alias Perong. Pegi disebut laki-laki berumur 30 tahun, tinggi 160 cm. Pegi berbadan kecil, rambut keriting, kulit hitam. Catatan polisi, Pegi terakhir kali tinggal di Desa Banjarwangun Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon.

DPO kedua berjulukan Andi, laku-laki usia 31 tahun nan terakhir kali tinggal di desa nan sama dengan Pegi. Menurut polisi, Andi punya tinggi badan 165 cm, badan kecil, rambut lurus dan kulit hitam.

DPO terakhir Dani, usia 28 tahun. Laki-laki dengan tinggi 170 cm, badan sedang, rambut keriting dan kulit sawo matang. Seperti dua DPO lain, terakhir kali Dani tinggal di Desa Banjarwangun, Kecamatan Mundu, Kabupate Cirebon. 

"Bagi masyarakat nan mengetahui, informasikan kepada kami, agar bisa diproses dan mengungkap kasus ini seterang-terangnya," ungkap Kabid Humas Polda Jabar Kombes Jules Abraham Abast, Rabu (15/5).

Kepala Desa (Kades) Banjarwangunan Sulaeman mengaku terkejut ketiga pelaku itu berdomilisi di wilayahnya.

Sebagai tindak lanjut, Sulaeman pun telah menyebarkan info soal ciri-ciri tiga DPO itu untuk membantu polisi mengungkap kasus tersebut.

"Saya sudah sebarkan info nan dikeluarkan dari sana (medsos Polda Jabar) ke RT sama RW," kata dia, Rabu.

Dalami keaslian identitas

Jules turut menyampaikan pihaknya mendalami soal keaslian identitas tiga pelaku pembunuhan Vina Cirebon.

"Sampai saat ini, interogator Polda Jawa Barat pada saat menangani kasus ini tetap berupaya untuk mencari identitas dari tiga tersangka. Kami baru menemukan nan namanya inisial alias kata, nama kerabat Dani, kerabat Andi, kerabat Pegi namalain Perong," kata dia kepada wartawan, Kamis (16/5).

Jules membeberkan polisi tetap menelusuri jejak kasus ini, termasuk mendatangi orang tua, kerabat, hingga sekolah tiga buronan tersebut. Ia pun menyatakan polisi tak pernah menyembunyikan identitas ketiga pelaku.

"Jadi, kami minta berita-berita nan mengaitkan, mengatakan bahwa identitas nan berkepentingan sudah diketahui, sudah disembunyikan oleh pihak kepolisian, itu tidak benar," ujar dia.

Bareskrim turun gunung

Bareskrim Polri turut turun tangan mengerahkan tim asistensi untuk membantu Polda Jawa Barat mencari keberadaan ketiga pelaku nan tetap buron.

"Direktorat Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri juga menurunkan tim untuk membantu Polda Jawa Barat," kata Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigjen Djuhandani Rahardjo Puro saat dikonfirmasi lewat pesan singkat, Kamis.

Tak hanya Bareskrim Polri, Polda Metro Jaya juga menyatakan siap membantu mencari serta menangkap pelaku pembunuhan terhadap Vina dan pacarnya, Eki.

Apalagi, beredar berita bahwa salah satu pelaku pembunuhan berjulukan Pegi namalain Perong sekarang berada di Jakarta.

"Jadi gini, setiap Polda Metro dan jejeran menerima permohonan support dari Polda lain mengenai DPO, permohonan pencarian orang, pada prinsipnya Polda Metro siap membantu dan melakukan pencarian," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi saat dikonfirmasi, Kamis.

Kejanggalan BAP

Pengacara Hotman Paris menyebut terdapat kejanggalan dari kesaksian 8 pelaku pembunuhan Vina. Ini disampaikan Hotman usai menemui pihak family Vina, Kamis.

Kata dia, kejanggalan tersebut lantaran delapan pelaku nan saat ini telah dijatuhi vonis oleh Pengadilan tiba-tiba merubah keterangannya dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP).

"Yang menarik adalah delapan orang nan ketangkap ini pada saat di BAP pertama menyatakan tetap ada 3 orang pelaku lagi. Tetapi kemudian berubah sesudah ke kejaksaan," ujarnya.

Mereka nan disebut mengubah kesaksian adalah Rivaldi Aditya Wardana (21), Eko Ramadhani (27), Hadi Saputra (23), Jaya (23), Eka Sandi (24), Sudirman (21), dan Supriyanto (20) nan divonis seumur hidup. Serta Saka Tatal nan tetap di bawah umur dan hanya divonis balasan 8 tahun penjara 3 bulan penjara.

Hotman menduga ada pengaruh dari sosok nan ada di belakang ketiga buronan Andi (23), Dani (20), dan Pegi namalain Perong (22) untuk menghilangkan keterlibatan mereka.

"Dari penafsiran kita sebagai mahir hukum, lantaran pada saat di BAP kan terpisah, nyaris semuanya mengatakan ada 3 orang lagi, tapi pada saat dilimpahkan ke kejaksaan mereka merubah BAP," tuturnya.

"Sehingga diduga ada pengaruh di sini. Ada pengaruh disini sehingga 3 orang ini apalagi sampai sekarang seolah-olah alamatnya tidak jelas, padahal itu harusnya di BAP itu ada ya," imbuhnya.

Minta Diusut Ulang

Atas kejanggalan tersebut, Hotman mendesak Kapolda Jawa Barat dan Kapolri untuk menyelidiki ulang kasus pembunuhan tersebut.

"Bapak Kapolri dan Bapak Kapolda Jabar agar kasus ini dibuka ulang penyidikannya. Khusus terhadap tiga tersangka nan buron," ucap dia.

Tak hanya itu, dia juga meminta Kapolri dan Kapolda Jawa Barat untuk memerintahkan pengamanan arsip BAP dari delapan terpidana nan menyatakan ketiga DPO terlibat dalam kasus pembunuhan Vina.

"Ini pasti ada pengaruh besar dari oknum abdi negara di wilayah Jawa Barat. Karena delapan orang pelaku menyatakan ada tiga lagi pelaku tapi kok bisa mereka merubah BAP," ujarnya.

(dis/wis)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional