Ada KIM Plus di Sumut, Edy Rahmayadi Tinggal Berharap PDIP dan Hanura

Sedang Trending 2 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, CNN Indonesia --

Koalisi gendut pengusung Bobby Nasution di Pilkada Sumatera Utara 2024 terbentuk.

Mayoritas partai politik di Sumut memilih untuk mengusung menantu Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) itu untuk jadi Cagub Sumut. Bobby telah mengantongi support dari parpol personil Koalisi Indonesia Maju (KIM) nan merupakan barisan pendukung Prabowo-Gibran di Pilpres mulai dari Gerindra, Golkar, PAN, dan Demokrat.

Selain itu, dia juga mendapat support dari sejumlah parpol di luar KIM. Partai personil Koalisi Perubahan nan menyokong Anies Baswedan di Pilpres 2024, sekarang total mendukung menantu Jokowi di Pilgub Sumut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Partai-partai Koalisi Perubahan nan berasosiasi dalam KIM pendukung Bobby itu adalah PKB, NasDem, dan PKS. Belakangan ini juga mencuat rumor KIM Plus di pilkada serentak 2024 mendatang.

PDIP menyebut koalisi pendukung eks kadernya di Sumatera Utara itu sebagai koalisi gajah. Ketua DPP PDIP Djarot Syaiful Hidayat mengaku tak gentar menghadapi koalisi gajah dan memastikan bakal mencari rekan koalisi untuk melawan Bobby.

"Kita bakal berupaya untuk tetap membangun koalisi, membangun kerja sama dengan rakyat di bawah. Kita bakal corak koalisi sendiri. Biarkan semut melawan gajah," kata Djarot di kompleks parlemen, Jakarta, Kamis (11/7).

Bobby digadang kuat bakal berhadapan dengan bakal cagub petahana, Edy Rahmayadi.

Usai PKS menyatakan support ke Bobby, sekarang tersisa PDIP dan Hanura nan menjadi angan Edy untuk memastikan tiketnya maju di Pilkada Sumut.

Gabungan bangku DPRD Provinsi Sumut kedua parpol itu telah memenuhi syarat bagi Edy untuk maju sebagai cagub.

PDIP mengantongi 21 bangku dan Hanura 5 bangku di DPRD Sumut pada hasil Pemilu 2024. Dengan begitu, PDIP dan Hanura mempunyai total 26 bangku dari total 100 bangku DPRD Sumut secara keseluruhan.

UU Pilkada mengatur parpol alias campuran parpol kudu mempunyai minimal 20 persen dari jumlah bangku DPRD alias 25 persen akumulasi perolehan bunyi sah dalam pemilu DPRD untuk bisa mengusung kandidat di Pilkada.

Edy pun mengakui sekarang tersisa PDIP dan Hanura nan berpotensi mengusungnya. Namun, dia juga mengatakan support dari PDIP dan Hanura juga belum dalam corak B1-KWK alias blangko nan diajukan ke KPU sebagai salah satu syarat maju menjadi calon gubernur.

"Semua partai saya datangi, saya berambisi semua partai mau mengusung saya. Tapi, suatu realita tidak mau partainya, nan tetap mau sama saya adalah salah satunya PDIP dan Hanura," ujar Edy Rahmayadi di Kantor Pemenangnya di Jalan Sudirman, Rabu (31/7).

(mnf/kid)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional