TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Nusron Wahid mendapat empat tugas PR dari Menko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono namalain AHY. Pertama, menyiapkan panitia pengadaan lahan untuk proyek-proyek pembangunan prasarana nan berfokus pada konektivitas, swasembada pangan, swasembada energi, dan penghiliran.
“Kami kudu memetakan panitia dan pengadaan tanahnya. Sumber tanahnya, bisa tanah dari negara, tanah nan terlantar, alias jika dibutuhkan dan kepepet, (pakai) tanah masyarakat dengan tukar untung,” kata Nusron usai rapat berbareng AHY di Kementerian ATR, Selasa, 5 November 2024.
Tugas kedua, Nusron melanjutkan, mencari langkah mempercepat proses pengaturan tata ruang. Sebab, setiap proyek prasarana memerlukan Persetujuan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang (PKKPR) tetapi biasanya urusan ini lambat.
“Jadi, bagaimana kami mempercepat tetapi akurat,” ujar Nusron. Sebab saat ini, jika dicek lebih detail, 80 persen penggunaan lahan belum sesuai tata ruang.
Iklan
Tugas berikutnya, kata Nusron, menyiapkan bahan baku tentang rencana one-man policy sama satu tata ruang ya kan one special planning policy. Tugas keempat, menyiapkan tambahan sumber daya manusia alias SDM. Tujuannya agar semua instansi wilayah dan instansi pertanahan dilengkapi tenaga nan mengerti tentang tata ruang. “Supaya tidak tersentralisasi di pusat,” katanya.
Pilihan Editor: Gibran Ajak Keluarga Bermalam Minggu di Koridor Jalan Gatot Subroto Solo, Bagikan Amplop ke Pedagang