TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengatakan bahwa rasa simpati dan empatinya telah terasah saat menjadi Menteri ATR/BPN ere kepemimpinan Presiden Joko Widodo.
"Saya awalnya tidak begitu memahami, tetapi setelah banyak turun mendengarkan drama-drama nan dihadapi oleh masyarakat. Contoh terakhir ketika mengungkap tindak pidana kejahatan Dago Elos sejak 2016," ujarnya dalam sambutan serah kedudukan Menteri ATR/BPN pada Senin, 21 Oktober 2024.
AHY berujar hatinya tergerak setelah mendengar keluhan masyarakat nan menjadi korban mafia tanah. Oleh lantaran itu, dia berkomitmen untuk mencurahkan usahanya dalam menyelesaikan masalah tersebut. Ia menegaskan bahwa tidak boleh membiarkan mafia tanah nan menang.
Ia merasa tidak tega ketika masyarakat Indonesia, khususnya di Dago Elos, justru susah untuk merencanakan masa depan. Menurut dia, situasi ini mencerminkan bahwa mereka belum sepenuhnya merdeka di tanah air sendiri.
"Masyarakat ketakutan, resah lantaran tanahnya diserobot dan bisa terusir kapan saja," katanya.
Sebelumnya, pada detik-detik terakhirnya sebagai Menteri ATR/BPN, AHY mengungkap kasus mafia tanah nan terjadi di Kota dan Kabupaten Bandung dengan nilai kerugian mencapai Rp 3,65 triliun.
Iklan
"Alhamdulillah di penghujung masa pengabdian ini, bukan hanya terungkap tapi juga bisa betul-betul dijelaskan bahwa kasus mafia tanah di Bandung, khususnya Dago Elos, bisa kita selesaikan. Menjelang tanggal 20 Oktober, tidak ada argumen untuk tidak menjalankan tugas kita, itulah kenapa secara langsung saya datang di Kota Bandung ini," ujarnya dalam keterangan resmi nan dikeluarkan Kementerian ATR/BPN.
Oleh lantaran itu, dia mengatakan kepada Menteri ATR/BPN nan baru, Nusron Wahid, bahwa pekerjaan ini adalah perjuangan kemanusiaan. "Insyaallah apa nan kita kerjakan betul merupakan ibadah," ujarnya.
Pada saat nan bersamaan, AHY, didampingi Wakil Menteri Raja Juli Antoni, menyerahkan kedudukan kepada Menteri ATR/BPN Kabinet Merah Putih Nusron Wahid dan Wakil Menteri Ossy Dermawan di Kementerian ATR/BPN, Senin, 21 Oktober 2024. Proses serah terima kedudukan ini ditandai dengan penandatanganan buletin aktivitas oleh kedua pihak.
Usai penandatanganan, AHY menyerahkan memorandum kepada Nusron Wahid sebagai pedoman untuk melanjutkan keahlian Kementerian ATR/BPN di periode nan bakal datang.
Pilihan editor: Airlangga Hartarto Beberkan Rencana 100 Hari Pertama Menjabat Menko Perekonomian