TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY mengatakan pembangunan proyek National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) alias tanggul laut di area Kalibaru, Jakarta Utara, adalah upaya untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat sekitar. Menurutnya, perihal ini sejalan dengan pengarahan dari Presiden Prabowo Subianto.
AHY menyatakan bahwa upaya tersebut bakal membantu masyarakat nan bekerja sebagai nelayan. Menurutnya, ada sekitar 1.600 kepala family nan menggantungkan hidupnya pada pekerjaan mencari ikan. "Kita berpikir lebih jauh lagi ke depan, agar pembangunan prasarana betul-betul bisa menyelamatkan warga, selebihnya kita berambisi ini terjadi peningkatan ekonomi," kata AHY dalam kunjungannya ke Kalibaru, Jakarta Utara, Senin, 4 November 2024.
Dalam peninjauan tersebut, AHY mengatakan telah memandang kapal-kapal nelayan di sepanjang tanggul. Ia berujar, banyak ukuran kapal nan memang tidak terlalu besar sehingga disesuaikan dengan kekuatan tanggul.
"Kita bisa lihat tadi di sepanjang tanggul ini ditambatkan kapal-kapal ikan tentu nan ukurannya tidak terlalu besar, 5 GT ya. Karena ini juga disesuaikan dengan kekuatan dari tanggul. Kalau nan besar-besar 30 GT itu bisa roboh, bisa jebol, konstruksinya tidak untuk kapabilitas nan besar-besar," katanya.
Selain bermaksud untuk meningkatkan perekonomian, AHY juga cemas dengan kondisi masyarakat pesisir, khususnya di Jakarta Utara, nan selalu terancam dengan musibah banjir. Hal tersebut dipengaruhi oleh penurunan permukaan tanah nan terjadi secara terus-menerus.
"Bahkan di beberapa tempat itu dalam setahun bisa menurun 10 cm. Kalau tidak ada upaya apa pun ini berbahaya. Artinya kita berupaya agar menyelamatkan jiwa manusia," ujarnya.
Tanggul ini direncanakan bakal dibangun setinggi 4,8 meter di atas permukaan air. Meski keberadaan tanggul tersebut dapat melindungi masyarakat dari banjir, AHY beranggapan bahwa upaya ini belum cukup. Ia menambahkan perlu dibangun sistem polder dan kolam retensi untuk penanganan nan lebih menyeluruh.
Iklan
"Itu gunanya agar pada saat curah hujan tinggi, maka itu bisa masuk ke kolam tersebut, ada ketinggian tertentu," imbuhnya.
Mantan Menteri ATR/BPN ini mengatakan upaya tersebut sejalan dengan langkah pencegahan penggunaan air tanah secara berlebihan. Selama puluhan tahun, masyarakat berjuntai pada air tanah, sehingga dia berupaya memastikan adanya suplai air, termasuk air baku, untuk memenuhi kebutuhan warga.
"Itulah kenapa kami memastikan SPAM Jatiluhur bisa memberikan suplai itu kurang lebih 3.200 liter per detik, dan kami juga berupaya agar Krian dari Banten bisa juga segera berproduksi," katanya.
Pada kesempatan tersebut, AHY juga menggandeng Dody Hanggodo sebagai Menteri Pekerjaan Umum. Ia menyatakan bakal berkomitmen pada pembangunan di masa depan untuk selalu berorientasi pada peningkatan keselamatan dan kualitas hidup masyarakat.
Pilihan Editor: Satgas Pasti Tindak 498 Tawaran Investasi dan Pinjol Ilegal Sepanjang September 2024