TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto berjumpa ketua PT LG CNS, Shingyoon Hyun, di Seoul, Korea Selatan. Pada kesempatan tersebut Airlangga berambisi Korea Selatan dapat meningkatkan investasinya di beragam bidang, salah satunya di bagian pengembangan teknologi.
“Termasuk juga untuk peningkatan sumber daya manusia (SDM)-nya dengan support pelatihan,” ujarnya dalam keterangan tertulis Senin, 20 Mei 2024
Dalam pertemuan itu, Airlangga menyampaikan apresiasi kepada LG CNS nan telah menandatangani arsip kerja sama alias memorandum of agreement (MOA) dengan Sinar Mas Group untuk pendirian perusahaan joint venture penanaman modal asing alias PMA. Kerja sama berjalan di bagian jasa konsultasi manajemen info center serta jasa teknologi komunikasi dan info nan ditargetkan pada selesai pada semester II tahun 2024.
Perusahaan tersebut bakal menyasar jasa teknologi dalam pengembangan smart city, termasuk jasa konsultasi migrasi info berbasis cloud computing alias penyediaan sumber daya komputasi seperti server, penyimpanan data, jaringan, dan perangkat lunak melalui internet.
LG CNS telah terlibat dalam perancangan konsep kota pandai untuk Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara sejak Desember 2022 lalu. Proyek ini bermaksud untuk mengintegrasikan Artificial Inetelligence (AI), data, teknologi cloud dalam jasa pandai untuk ibu kota baru. Ia berambisi perusahaan dapat menjaga dan mewujudkan komitmen pendirian info center sesuai target.
Iklan
Airlangga memaparkan kerja sama bilateral Indonesia dengan sejumlah negara juga terus mengalami penguatan, termasuk dengan Korea Selatan. Total nilai perdagangan bilateral Indonesia dan Korea Selatan telah mencapai USS 20,8 miliar pada 2023.
Di tahun nan sama, Korea Selatan juga menjadi salah satu penanammodal terbesar Indonesia dengan total Foreign Direct Investment alias PMA senilai sekitar USS 2,5 miliar. Jumlah investasi tersebut mengalami peningkatan senilai USS 200 juta atau sebesar 8,70 persen dari tahun 2022.
Pilihan Editor: Dirut Garuda Indonesia: Percikan Api di Pesawat Jemaah Haji Makassar akibat Masalah Internal Mesin