TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan sasaran pertumbuhan ekonomi nan dicanangkan Presiden Prabowo Subianto sebesar 8 persen bukan perihal nan mustahil. Pasalnya, perihal itu pernah terjadi di era Orde Baru.
“Ini bukan perihal nan mustahil mengingat Indonesia pernah mencapai rata-rata pertumbuhan 7,3 persen di periode 1986-1997. Bahkan 8,2 persen di tahun 1995,” kata Airlangga saat membuka agenda Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) di Jakarta Convention Center, Rabu, 30 Oktober 2024.
Politikus Partai Golkar ini menekankan bahwa capaian di masa lampau bisa menjadi pembelajaran penting. Selain itu, dia mengatakan saat ini kondisi perekonomian bumi belum punih sepenuhnya sehingga beberapa tahun ke depan dia percaya pertumbuhannya bakal lebih pesat.
Selanjutnya, untuk mengembalikan pertumbuhan ekonomi seperti sebelum masa pandemi Covid-19, Airlangga menilai perlu dicari sumber-sumber pertumbuhan baru. “Saat ini pertumbuhan ekonomi bumi tetap 3 persen, perlu penyesuaian teknologi dan penemuan agar bisa mencapai pendapatan di atas menengah,” ujarnya.
Menurutnya, salah satu aspek nan perlu diperkuat adalah pengembangan ekonomi dan finansial syariah. Saat ini, berasas info State Global Islamic Index, Indonesia berada di posisi ketiga di bawah Malaysia dan Uni Emirat Arab. Selain itu, Airlangga menyebut kontribusi ekonomi syarah dalam PDB telah mencapai 38,71 persen.
Iklan
“Untuk itu visi pengembangan sektor produktif seperti syariah dan produk halan menjadi sangat penting,” katanya.
Sebelumnya, pada beragam kesempatan Prabowo optimistis bahwa RI bisa mencapai pertumbuhan ekonomi hingga 8 persen dalam kurun waktu dua sampai tiga tahun pemerintahannya. "Saya sangat yakin, saya sudah berbincang dengan para master dan mempelajari angkanya. Saya percaya kita dapat dengan mudah mencapai 8 persen. Saya berkeinginan melampauinya," katanya ketika menghadiri Qatar Economic Forum 2024 di Doha pada 15 Mei 2024.
Pilihan Editor: Thomas Djiwandono Ungkap 3 Fondasi Penting Kejar Target Pertumbuhan Ekonomi Era Prabowo, Apa Saja?