TEMPO.CO, Batam - Adik kandung presiden terpilih Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo, berbareng anaknya, Aryo Djojohadikusumo, memilih Kota Batam menjadi tempat membangun PT Solder TIN Andalan Indonesia (Stania). Perusahaan ini bakal memproduksi solder nan berasal dari timah.
Komisaris Utama PT Stania Aryo Djojohadikusumo membeberkan alasannya mendirikan perusahaan tersebut di Batam. Menurut Aryo, sasaran perusahaan produksi timah ini adalah ekspor keluar negeri. Namun, pasar domestik di Batam. terutama perusahaan elektronik, juga menjanjikan. Apalagi solder timah kelak bakal diproduksi untuk digunakan oleh pembuatan peralatan elektronik.
"Yang luar biasa di Kota Batam adalah banyaknya pabrik elektronik nan sudah ada di Batam dan bakal bertambah terus, ada Invinion, ada Pegatron. Mungkin banyak sekali orang Indonesia nan tidak tahu iPhone pun diproduksi di Kota Batam ini," kata Aryo saat konvensi pers di aktivitas groundbreaking PT Stania di Kawasan Industri Kabil Prima, Kota Batam, Provinsi Kepri, Jumat, 10 Mei 2024.
Alasan selanjutnya, menurut Aryo, Kota Batam dipilih menjadi letak pembangunan perusahaan, lantaran pemerintah daerah, baik kota maupun provinsi, menyediakan akomodasi nan luar biasa dalam corak kebijakan fiskal.
"Salah satunya bebas bea (masuk) sehingga kami menambah kapabilitas sangat mudah, kami bisa bersaing dengan pesaing kita," kata Aryo. Adanya support pemerintah wilayah itu, membikin nilai solder timah nan sudah diproduksi kelak lebih kompetitif, baik pasar domestik maupun luar negeri.
Iklan
Kondisi sekarang, menurut dia, banyak timah dari Indonesia nan diekspor ke negara seperti Taiwan, Korea Selatan, India, Amerika, Eropa, dan China. "Sedangkan salah satu sumber solder besar di bumi itu ada di dua negara, ialah Malaysia dan India. Nah sasaran kami adalah untuk merebut pangsa pasar ini dengan sumber timah nan ada di Indonesia," ujarnya.
Komisaris Utama Arsari Tambang Hashim Djojohadikusumo mengatakan, tahap awal perusahaan ini bakal memproduksi 2.000 ton solder. Dengan sasaran pendapatan Rp 1.2 trilliun.
Hashim juga mengatakan, hasil produksi solder timah nantinya bakal digunakan untuk perangkat elektronik, misalnya untuk mobil listrik, handphone, telpon genggam, televisi hingga radio. "Segala perihal elektronik itu perlu solder timah," kata Hashim.
Pilihan Editor: Menhub Pecat Kepala Unit Penyelenggara Bandar Udara di Sulawesi Tenggara, Buntut Ajak Youtuber Korea Selatan ke Hotel