TEMPO.CO, Jakarta - Zulkifli Hasan namalain Zulhas mengungkapkan argumen ditunjuk Presiden Prabowo Subianto menjadi Menteri Koordinator Bidang Pangan. Ia mengaku telah menyampaikan proposal swasembada pangan nan diidam-idamkan Prabowo sejak sepuluh tahun silam.
Saat itu, Partai Amanat Nasional (PAN) nan dipimpin Zulhas mendukung pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa berkompetisi melawan Joko Widodo-Jusuf Kalla. “Proposal kami waktu itu swasembada pangan,” katanya dalam aktivitas serah-terima kedudukan Menteri Perdagangan di Kantor Kemendag, Jakarta, Senin, 21 Oktober 2024.
Dalam proposalnya, eks Menteri Perdagangan itu mengatakan swasembada pangan dapat dicapai dengan membagi klaster pertanian. Menurut dia, swasembada pangan tak dapat dicapai di Pulau Jawa lantaran lahan di pulau terpadat di bumi itu terus berkurang.
Karena itu, dia mengusulkan pembukaan lahan-lahan baru di Papua. “Sebagaimana dulu Eropa. Belanda sampai ke sini itu lantaran sempit,” kata Zulhas nan mengaku belum tahu di mana dia bakal berkantor itu.
Zulhas menuturkan, saat ini pemerintah telah melaksanakan secara serius upaya pembukaan lahan pertanian di Papua. Ia berharap, dalam lima tahun pemerintahan baru dapat membuka lahan pertanian baru seluas 2 juta hektare dan perkebunan tebu 600 ribu hingga 1 juta hektare.
Kepada Prabowo, Zulhas mengatakan menyampaikan ulang proposalnya sepuluh tahun silam pada tiga bulan lalu. “Mungkin itu saya diminta mengkoordinasi bagian pangan,” ucapnya.
Dalam pidato pelantikannya sebagai presiden pada Ahad, 20 Oktober 2024 lalu, Prabowo Subianto mengatakan Indonesia bakal menjadi lumbung pangan bumi di bawah pemerintahannya.
Iklan
Untuk mencapai swasembada pangan, dia bakal dibantu oleh para pakar. Ia optimistis swasembada pangan bakal terwujud paling lambat empat hingga lima tahun ke depan.
"Saudara-saudara, saya telah mencanangkan bahwa Indonesia kudu segera swasembada pangan dalam waktu nan sesingkat-singkatnya," kata Prabowo.
Saat ini Indonesia sendiri merupakan salah satu pengimpor pangan terbesar di dunia. Hal tersebut tercermin dari indeks ketahanan pangan Indonesia nan tetap rendah, ialah berada di posisi 63 dari 113 negara pada 2023.
Nandito Putra berkontribusi dalam penulisan tulisan ini.
Pilihan Editor: Terkini: Besok Dilantik, Ini 17 Program Prioritas Prabowo; Pensiun, Luhut Minta Maaf kepada Masyarakat