ARTICLE AD BOX
CNN Indonesia
Jumat, 17 Mei 2024 18:37 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --
Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin tak sepakat dengan elite PDIP nan baru-baru ini menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) terlihat menyibukkan diri.
Partai berlambang kepala banteng itu menggunakan argumen Jokowi sibuk dan menyibukkan diri sebagai pertimbangan partai tidak mengundang Presiden beserta Wakil Presiden dalam aktivitas Rakernas V PDIP nan dihelat 24-26 Mei mendatang.
"Ya namanya juga Presiden, agenda nan begitu padat. Jadi jika ada nan menyinggung Presiden menyibukan diri, namanya Presiden gimana tidak seabrek-abrek jadwalnya," kata Ngabalin di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (17/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ngabalin pun menilai argumen PDIP tersebut mengada-ngada dan berpotensi memperkeruh suasana. Padahal Pilpres 2024 sudah berhujung dan KPU telah menetapkan pemenangnya.
"Jangan begitu dong langkah ngomongnya ya," imbuhnya.
Di sisi lain, Jokowi, kata dia, memang mempunyai agenda nan padat dalam kesehariannya. Jokowi menurutnya sudah terbiasa dengan puluhan agenda menanti untuk mengurusi masalah di seluruh penjuru provinsi.
Oleh karena itu, Ngabalin mengingatkan agar PDIP ataupun pihak lainnya untuk tidak lagi mengada-ngada mengenai kesibukan Presiden Jokowi.
"Jangan menyebar buletin bohong lagi. Situasinya juga sudah tenang toh. Pemilu sudah kelar, sudah ada presiden nan baru, tinggal dilantik," ujar Ngabalin.
DPP PDIP memutuskan mereka tidak mengundang Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin dalam agenda Rakernas V di Beach City Internasional Ancol, Jakarta Utara pada 24-26 Mei 2024.
Ketua Steering Committee (SC) Rakernas Djarot Saiful Hidayat mengatakan Presiden Jokowi tampak sibuk dan menyibukkan diri. Djarot menyebut partainya juga tidak mengundang Wakil Presiden Ma'ruf Amin.
Djarot juga menyatakan agenda Rakernas PDIP kali ini hanya untuk kalangan internal. Pihaknya bakal membahas sejumlah perihal strategis, termasuk di antaranya sikap politik PDIP pada pemerintahan mendatang hingga strategi pemenangan Pilkada 2024.
Selain itu, Djarot menyebut Rakernas kali ini diadakan di tengah keprihatinan partainya terhadap sisi gelap kekuasaan. Mereka menyoroti beragam upaya manipulasi hukum, dan penggunaan sumber daya negara untuk mengerdilkan demokrasi.
(khr/gil)
[Gambas:Video CNN]