Anak Pakar IT Onno Purbo Dibegal Jam 10 Pagi di Belakang Gedung BI

Sedang Trending 4 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, CNN Indonesia --

Seorang pemotor menjadi korban tindakan pembegalan di wilayah Tanah Abang, Jakarta Pusat pada Sabtu (4/5) pagi, dengan modus menyita motor lantaran menunggak kredit.

Korban pembegalan itu merupakan anak dari master Teknologi Informatika (TI), Onno W. Purbo, Dzaq Rayhan. Korban dipepet oleh empat orang.

"Jadi kronologi nya tuh saya berangkat sekitar pukul 10.00 kurang dari rumah On The Way (OTW) ke instansi saya, Metro TV, di wilayah Kedoya," kata dia kepada CNNIndonesia.com, Sabtu (4/5).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat dia tengah melintas di lampu merah dekat Hotel Millenium dari arah Monas ke Tanah Abang, tiba-tiba empat orang nan menaiki dua motor memepetnya.

"Mereka nanya 'Ini motor atas nama (Ibu saya) ya?' saya kaget dan bingung aja maka saya jawab "iya kenapa bang?"

Tiba-tiba dia diminta untuk menyuruh ke pinggir jalan berakhir dahulu. Ketika berakhir dia mempertanyakan lagi alamat komplit beserta nama pemilik motor nan terdaftar.

Kemudian, motor itu dirampas dengan dalih belum memenuhi cicilan. Kemudian Dzaq diminta untuk turun dari motor dan menyerahkan motor itu.

"Ini motor belum bayar angsuran ini, saya dimarahin pemimpin saya jadinya gimana dong ini. Ini motor kita bawa dulu ke instansi kita ya, suruh ibu Anda ke instansi kita sekarang juga secepatnya untuk lunasin," tuturnya.

[Gambas:Video CNN]

"Saya diturunin di pinggir jalan depan Hotel Millenium dan dibawa pergi motor saya," imbuhnya.

Padahal, dia mengaku motor nan ditunggangi tak dibeli secara angsuran dan dia mempunyai arsip pendukung seperti BPKB.

Dzaq menyebut kejadian perampasan itu terjadi secara cepat, kurang dari lima menit.

Ia juga sudah melaporkan kejadian pembegalan ini ke pihak Polsek Metro Tanah Abang pada pukul sekitar pukul 11.00 WIB, namun polisi disebut tak kolaboratif.

"Lapor polisi sudah dilakukan sih sama ibu Dzaq hanya kayanya polisinya kurang kolaboratif. Tapi jika mau buat laporan kudu ada BPKB dan kunci serepnya. Akhirnya belum bikin laporan. Tadi ke Pak Agung petugas piketnya," kata dia.

Dikonfirmasi terpisah, Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Susatyo Purnomo Condro mengaku bakal mengecek dan menyelidiki dugaan tindakan pembegalan tersebut.

"Akan kami cek dan selidiki," kata dia kepada CNNIndonesia.com, Sabtu (4/5).

(chan/agt)

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional