Jakarta, CNN Indonesia --
Anies Baswedan mengomentari pernyataan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan yang mengusulkan agar presiden terpilih, Prabowo Subianto tidak membujuk orang toxic ke pemerintahan.
Anies mengatakan pernyataan itu tak perlu terlalu ditanggapi.
"Saya rasa begini ya. Pikiran boleh berbeda, pendapat boleh berbeda. Tapi satu hal, hormati perbedaan itu," ujar Anies saat ditemui di area Lebak Bulus, Jakarta, Selasa (7/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anies malah mengaku dirinya menghindari penggunaan diksi-diksi nan merendahkan perbedaan pandangan. Menurut Anies, perbedaan pandangan itu bukan sesuatu nan buruk.
"Jadi saya condong menghindari diksi-diksi nan memberikan label merendahkan atas perbedaan pandangan. Karena ketika kita mempunyai pandangan nan berbeda, bukan berfaedah nan berbeda itu lebih buruk. Apalagi nan berbeda itu dianggap meracuni. Belum tentu. Justru di situlah penghargaan pada prinsip demokrasi. Dan itu nan kami khawatirkan makin hari pelan-pelan makin luntur," jelas Anies.
Lebih lanjut, Anies menyinggung langkah pandang nan menyebut orang nan sepaham itu sehat, namun nan tidak sepaham itu tidak sehat. Ia menilai itu merupakan langkah pandang nan dapat menganggu demokrasi.
"Bila Anda sepaham dengan saya, maka Anda betul dan Anda sehat. Tapi jika Anda tidak sepaham dengan saya, maka Anda adalah tidak betul Anda tidak sehat. Ini langkah pandang nan bisa mengganggu demokrasi. Jadi saya condong untuk jangan menggunakan istilah-istilah nan bisa merusak perbedaan," kata Anies.
Menurut Anies, perihal nan sehat adalah ketika sebuah rencana itu mendapat kritik. Hal itu, kata Anies, membikin kreator rencana mesti memberikan penjelasan lebih dalam, argumen lebih luas bahwa rencananya itu baik untuk seluruh masyarakat.
"Cuma kadang-kadang nan berada di dalam pengambilan kebijakan itu belum tentu punya kesabaran untuk mau menjelaskan dengan lengkap," imbuh dia.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku sepakat dengan pernyataan Luhut nan mengusulkan agar Prabowo tak membujuk orang toxic ke pemerintahan.
"Sudah bener dong," tutur Jokowi usai meresmikan Balai Besar Pengujian Perangkat Telekomunikasi alias Indonesia Digital Test House (IDTH) di Jalan Raya Tapos, Kota Depok, Jawa Barat, Selasa (7/5).
Namun, Jokowi enggan menjawab mengenai pernyataan Luhut mengarah spesifik ke sejumlah pihak alias mempunyai maksud lain. "Ditanyakan kepada Pak Luhut," kata dia.
Luhut sebelumnya memberi pesan kepada Prabowo agar tidak sembarangan membawa orang ke dalam pemerintahan. Pernyataan itu Luhut sampaikan saat bicara dalam aktivitas Jakarta Future Forum: Blue Horizons, Green Growth" di Jakarta, Jumat (3/5) lalu.
"Untuk presiden terpilih, saya bilang jangan bawa orang toxic ke ke pemerintahanmu, itu bakal sangat merugikan kita," jelas Luhut.
Luhut mengaku telah mendapat pelajaran selama menjadi bagian dari kabinet pemerintahan Jokowi.
Luhut menyebut bahwa masalah pemerintah adalah izin nan bertentangan dengan kepentingan nasional. Banyak nan kudu dibenahi.
Ia mengatakan solusinya adalah melalui digitalisasi untuk meningkatkan efisiensi dan transparansi aturan. Karenanya, Luhut mendorong digitalisasi sistem pemerintahan Indonesia nan terintegrasi. Jika ada orang nan tidak setuju dengan itu, jelas Luhut, bakal menghalang kemajuan.
Selain itu, Luhut juga mengaku pernah memberi saran kepada Jokowi agar mengganti orang-orang nan tidak setuju.
Luhut lantas berpesan kepada Prabowo agar lebih selektif dalam memilih orang untuk menjadi bagian dari kabinet. Jangan sampai kemajuan Indonesia tersendat oleh orang di dalam pemerintahan itu sendiri.
(pop/DAL)
[Gambas:Video CNN]