TEMPO.CO, Jakarta - Asosiasi Pengusaha Indonesia alias Apindo cemas dengan nasib pembangunan Ibu Kota Negara alias IKN Nusantara. Kekhawatiran para pengusaha dan penanammodal itu muncul setelah Kepala Otorita IKN Bambang Susantono dan wakilnya Dhony Rahajoe mundur dari jabatannya untuk memimpin proyek ambisius Presiden Joko Widodo alias Jokowi itu.
Usai Bambang dan Dhony mundur pada Senin, 3 Juni lalu, Presiden Jokowi menunjuk Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono sebagai Pelaksana tugas Kepala Otorita IKN serta Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang Raja Juli Antoni sebagai Plt Wakil Kepala Otorita IKN.
“Kami cemas keduanya (Basuki Hadimuljono dan Raja Juli) tidak bisa mempunyai cukup waktu, fokus, energi, dan sumber daya lain nan dibutuhkan untuk memimpin Otorita IKN secara efisien,” kata Ketua Umum Apindo Shinta Widjaja Kamdani seperti dikutip Koran Tempo jenis Rabu, 5 Juni 2024.
Kekhawatiran Shinta bukan tanpa alasan. Dia menyebut Basuki Hadimuljono dan Raja Juli bakal susah memimpin Otorita IKN sekaligus mengemban kedudukan di kementerian, terlebih dalam urusan menjaga hubungan dengan investor.
Shinta menyebut ada tiga persoalan nan menjadi sorotan bagi para pengusaha dan investor. Tiga soal itu meliputi kepastian keberlangsungan proyek, status dan kewenangan milik pengelolaan lahan, dan relokasi dan populasi di IKN.
Sementara itu, sosiolog perkotaan dari Nanyang Technological University, Singapura, Sulfikar Amir, mengatakan mundurnya Bambang dan Dhony hanya dua bulan sebelum aktivitas seremoni HUT ke-79 RI di IKN bakal berakibat pada kepercayaan investor, khususnya nan berasal dari luar negeri.
Selanjutnya: Latar belakang Bambang sebagai mahir tata kota juga menimbulkan....
- 1
- 2
- Selanjutnya