Arifin Tasrif Sebut Pemerintah Masih Kaji Penerapan BBM Rendah Sulfur: Lagi Dimatangkan

Sedang Trending 2 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan pemerintah tetap mengkaji rencana penerapan bahan bakar minyak alias BBM rendah sulfur. Ia belum bisa memastikan apakah jenis BBM ini bakal dirilis 1 September mendatang.

"Lagi dimatangkan," ujar Arifin Tasrif ketika ditemui usai rapat di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu, 31 Juli 2024. Ia mmenjawab pertanyaan wartawan soal rencana produksi jenis BBM itu.

Arifin Tasrif  juga belum bisa memastikan apakah BBM rendah sulfur itu bakal disubsidi pemerintah. "Lagi dibahas," ujarnya.

Sebelumnya, ihwal BBM rendah sulfur, Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Dadan Kusdiana mengatakan pemerintah mengambil langkah seiring rumor polusi nan semakin tinggi di kota besar, seperti Jakarta. Ia berujar, bahan bakar kendaraan menjadi salah satu penyumbang masalah tersebut.

“(BBM) kita sulfur tinggi sampai 2.500. Padahal jika mengikuti euro 4, sulfur 50. Kita 50 kali lipatnya,” kata Dadan ketika ditemui wartawan di Kementerian ESDM, Jumat, 19 Juli 2024. “Pemerintah mengkaji persiapan agar bahan bakar kita makin bersih.”

Dalam kajian ini, Dadan menuturkan, pemerintah memperhitungkan soal kesiapan dan kesiapan suplai, hingga nilai keekonomiannya. Pasalnya, semakin rendah kadar sulfur alias semakin berbobot nilai bahan bakar minyak, harganya bisa semakin tinggi.  Namun, dia berujar, pemerintah belum memutuskan untuk memberikan subsidi alias tidak.

“Kalau pemerintah kan pasti memandang dari sisi suplai ada, masyarakat tetap terjaga. Kemampuan untuk membeli kudu bisa dipastikan,” kata Dadan.

Selain mengkaji kesiapan penggunaan BBM rendah sulfur, Dadan mengatakan pemerintah juga sedang menggodok rencana baru penyaluran BBM bersubsidi. Namun, dia memastikan tidak ada pembatasan pembelian. Ia berujar, kebijakan nan disiapkan pemerintah adalah untuk memastikan penyaluran BBM bersubsidi tepat sasaran.

Dadan mengatakan pemerintah bakal tetap menyediakan suplai BBM sesuai kebutuhan masyarakat. Namun lantaran subsidi BBM selama ini sering bocor ke kalangan bisa nan tidak berhak, pemerintah sedang menggodok ketepatan sasaran penerimanya. "Dipastikan siapa nan layak mendapat Pertalite," ujarnya. 

Pilihan Editor: Kebakaran di SPBU Colomadu Karanganyar, Muncul Percikan Api di Mobil usai Pengisian BBM

Selengkapnya
Sumber Tempo.co Bisnis
Tempo.co Bisnis