TEMPO.CO, Jakarta - Axiata Group menjabarkan eksistensinya sebagai perusahaan digital baik dari segi investasi, kontribusi, dan nomor performa upaya Axiata di Indonesia. “Indonesia merupakan kontributor terbesar bagi upaya Axiata dari sisi pendapatan dan EBITDA dan nyaris separuh dari shopping modal nan direncanakan Axiata berfokus pada Indonesia,” kata Group Chief Executive Officer dan Managing Director, Vivek Sood, di JW Marriot Kuningan, Kamis, 13 Juni 2024.
Sood mengatakan Indonesia adalah salah satu pasar terpenting sehingga ada lima upaya utama di antaranya, XL Axiata, LinkNet, Boost, ADA, dan EDOTCO. Ia juga menuturkan investasi Axiata di Indonesia pun meluas dengan menciptakan lapangan kerja dan kesempatan bagi masyarakat. “Total ada 2.372 tenaga kerja dan 267.723 pekerjaan di tahun 2023 melalui operasi dan investasi modal,” katanya.
Pada 2023, kata Sood, Axiata telah berkontribusi terhadap perekonomian Indonesia dengan rincian US$ 3,43 miliar (0,3 persen dari total PDB nasional tahun 2023) terhadap perekonomian dalam perihal nilai tambah bruto. Kemudian US$ 370 miliar (0,2 persen dari total pendapatan pajak pemerintah) dalam finansial publik. “Total shopping modal dan operasional sebesar US$ 1,86 miliar,” katanya.
Sementara untuk perbaikan pasar, XL ARPU naik dari Rp 40 ribu (4Q22) menjadi Rp43 ribu (4Q23), dengan tingkat pertumbuhan sekitar 8 persen. Untukkeunggulan operasi, kata Sood, ialah peningkatan perpaduan saluran pengedaran dan efisiensi - lebih dari sepertiga pendapatan pada 2023 berasal dari saluran digital, dan profibilitas situs.
Iklan
“Untuk pengembangan, salah satunya nan terbaru adalah realisasi perjanjian mengikat antara XL Axiata dengan LinkNet untuk mentransfer FBB LinkNet, termasuk di dalamnya 750.00 pengguna residensial ke XL Axiata,” katanya.
Pilihan editor: Starlink Masuk Indonesia, Begini Respon Indosat dan XL
BAGUS PRIBADI