Babak Baru Perseteruan Petinggi Kadin: Anindya Bakrie dan Arsjad Rasjid Berebut Kuda Kuning Emas

Sedang Trending 3 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

TEMPO.CO, Jakarta - Berbusana kemeja putih lengan panjang, pengusaha Anindya Novyan Bakrie menerima dan mengibarkan bendera petaka Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia.

Pria nan berkawan disapa Anin itu baru saja terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum Kadin Indonesia melalui Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) nan digelar di Hotel St Regis, Jakarta Selatan, pada Sabtu, 14 September kemarin. 

“Terima kasih untuk kepercayaannya. Saya bakal sebarkan pataka ini dan panji-panji Kadin di seluruh tanah air,” kata Anindya Bakrie nan juga Presiden Direktur Bakrie & Brothers tersebut. 

Peserta Munaslub nan berasal dari  21 Pimpinan Daerah dan 25 Anggota Luar Biasa juga meminta Anindya Bakrie memimpin asosiasi pengusaha berlambang kuda kuning emas itu selama satu periode penuh namalain pada 2024-2029. Artinya, Anin tak hanya meneruskan sisa kepemimpinan Arsjad Rasjid nan bakal paripurna pada 2026 mendatang. 

Hasil Munaslub ini otomatis mendongkel posisi Direktur Utama Indika Energy Arsjad Rasjid nan sebelumnya menjadi Ketua Umum Kadin periode 2021-2026. Arsjad ketika itu juga terpilih sebagai Ketua Umum Kadin setelah mengalahkan Anindya Bakrie di Munas VIII di Kendari, Sulawesi Selatan, pada Juni 2021.  

Putra dari konglomerat Aburizal Bakrie itu berambisi keputusan dalam Munaslub ini bisa membikin hubungan Kadin dengan pemerintah semakin baik. “Hari ini bukanlah hari nan spesial buat saya, tapi juga spesial untuk mudah-mudahan ekonomi Indonesia,” ucap Anindya Bakrie usai aktivitas itu kepada awak media. 

Desakan untuk menggelar Munaslub bermulai ketika asosiasi dari tiap provinsi ini mendatangi Kantor Kadin Indonesia di Kuningan, Jakarta Selatan, sehari sebelumnya alias pada Jumat, 13 September 2024. 

Pada hari itu, Ketua Umum Kadin dari beragam provinsi tersebut tiba di Kantor Kadin Indonesia sekitar pukul 14.00 secara bersamaan. Berpakaian kemeja seragam Kadin berwarna putih, para pengurus wilayah ini langsung naik ke lantai 29, letak penyerahan permintaan Munaslub ini segera digelar. Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Erwin Aksa dan personil majelis pertimbangan menerima usulan itu secara langsung. 

Ketua Umum Kadin dari Bangka Belitung, Thomas Jusman, mengatakan para petinggi asosiasinya di beragam wilayah mengusulkan digelar Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) lantaran untuk kebaikan para pengusaha. Dia menyebut Kadin Indonesia kudu netral dan konsisten menjadi mitra pemerintah. 

“Munaslub nan kami usulkan merupakan jalan terbaik bagi kita berbareng dan tentunya untuk suasana bumi usaha, di mana Kadin adalah tempat berkumpulnya para pengusaha nan netral dan konsisten sebagai mitra strategis pemerintah nan kudu sejalan dengan pemerintah,” kata Thomas saat menyampaikan pidato di Kantor Kadin Indonesia, Jakarta Selatan, pada Jumat, 13 September 2024. 

Selain itu, Thomas menyatakan Munaslub ini juga demi pertumbuhan ekonomi dan tata kelola pemerintahan. “Demi pertumbuhan ekonomi, tata laksana pemerintahan serta demi kebermanfaat dan keberlanjut, kemajuan wilayah dan negara,” kata dia. 

Munaslub Disebut Melanggar AD/ART

Pada Rabu, 11 September 2024 alias dua hari sebelum mengapung rencana Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub), Ketua Umum Kadin Indonesia, Arsjad Rasjid, tetap memimpin rapat harian. Rapat nan dihadiri seluruh pengurus harian, wakil ketua umum koordinator, dan wakil ketua umum itu berjalan di ruangan Muchtar Riady, Menara Kadin, Jakarta Selatan, pukul 10.00 WIB. 

“Kemarin ada rapat PHT Kadin dan nyaris semua hadir. Kawan-kawan bicarakan program dan bekerja seperti biasa,” kata seorang pengurus Kadin nan enggan disebut namanya kepada Tempo, pada Jumat, 13 September 2024. 

Persamuhan petinggi Kadin itu tidak membahas rencana Munaslub nan bakal mengganti ketua umum. Seorang nan mengetahui jalannya rapat itu bercerita, pertemuan itu membicarakan ekonomi Indonesia agar bisa tumbuh mencapai 8 persen di era pemerintahan Prabowo Subianto. Kadin disebut bakal bahu-membahu membantu Prabowo untuk memastikan ekonomi tumbuh dan mencapai Indonesia emas 2045. 

Sumber ini mengaku keheranan andaikan rencana mendongkel Arsjad dari bangku ketua umum lantaran Direktur Utama Indika Energy itu pernah menjadi Ketua Tim Pemenangan Nasional Ganjar Pranowo-Mahfud Md., di Pilpres 2024.  “Semua keheranan. Ini betul-betul mau menghancurkan Kadin Indonesia nan ada satu, inklusif dan kolaboratif,” kata dia. 

Pada 4 September 2024, partai koalisi pengusung Ganjar-Mahfud di Pilpres 2024 resmi mendapuk Arsjad sebagai Ketua Tim Pemenangan Nasional. Ketika itu, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum Partai Hanura Oeman Sapta Odang, Pelaksana Tugas Ketua Umum PPP Mardiono, dan Ketua Umum Perindo Harry Tanoesoedibjo menyetujui penunjukan Arsjad memimpin tim.

Iklan

Tiga pekan setelah itu alias pada 27 September 2023, Arsjad memutuskan untuk libur sebagai Ketua Umum Kadin Indonesia untuk konsentrasi dalam pemenangan Ganjar-Mahfud di Pilpres 2024. Arsjad kembali menjabat sebagai ketua umum pada 21 Maret 2024 alias setelah Pilpres 2024 selesai dengan kemenangan oleh pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. 

"Sebagai mitra strategis pemerintah sesuai petunjuk UU No. 1 tahun 1987 dan Keppres No. 18 Tahun 2022, Kadin Indonesia terus berfokus untuk memberikan faedah bagi para anggotanya sekaligus mendorong kontribusi konkret sektor swasta pada pertumbuhan ekonomi Indonesia," kata Arsjad ketika itu. 

Dewan Pengurus Kadin Indonesia pun langsung merespons upaya Munaslub ini. Kegiatan ini disebut bertentangan dengan anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Kadin Indonesia.

Selanjutnya: “Kami selaku Dewan Pengurus Kadin Indonesia..."

  • 1
  • 2
  • Selanjutnya
Selengkapnya
Sumber Tempo.co Bisnis
Tempo.co Bisnis