Badan Gizi Nasional akan Tempatkan Tiga Pegawai untuk Tiap Satuan Pelayanan Makan Bergizi Gratis

Sedang Trending 2 jam yang lalu

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, menyatakan bakal menempatkan tiga orang pegawainya dari tiap satuan pelayanan gizi untuk program makan bergizi gratis. Tiga pekerja badan gizi itu bakal mengawasi pelayanan gizi dalam program unggulan milik Presiden Prabowo Subianto tersebut.

"Badan Gizi hanya bakal menempatkan tiga orang saja di setiap lokasi, ialah satu manajernya, sekaligus juga sebagai penjaga kreator komitmen, kemudian satu mahir gizi, kemudian satu lagi akuntansi," ujar Dadan dalam aktivitas Simposium Pangan di Indofood Tower, Jakarta Pusat pada Senin, 25 November 2024.

Penempatan para pegawai badan gizi itu menurutnya berkedudukan melancarkan program makan bergizi gratis. Dadan menuturkan, lembaganya bakal berfokus pada penetapan standar gizi setiap menu makanan sehingga dapat memberikan faedah kepada penerima makan bergizi. "Jadi kami memang concern lantaran Badan Gizi tidak bakal menetapkan standar menu nasional, tetapi bakal menetapkan standar komposisi gizi," tutur dia.

Dadan menuturkan program makan bergizi cuma-cuma ini bakal memerlukan banyak tenaga kerja. Tiap satuan pelayanan gizi menurutnya, memerlukan 50 tenaga kerja. Banyaknya tenaga kerja itu, lanjutnya, berjuntai pada penggunaan teknologi untuk penyediaan makan bergizi pada program tersebut. "Kemudian teknologi nan kami kembangkan di satuan pelayanan, itu bakal sangat tergantung berapa banyak angkatan kerja nan ada di letak tersebut," ucap Dadan.

Setiap satuan pelayanan gizi menurut Dadan kudu menggunakan teknologi sederhana. Alasannya, dia tidak mau setiap angkatan kerja kehilangan pekerjaan jika menggunakan teknologi canggih untuk program makan bergizi gratis. "Contoh ketika di Warung Kiara, ketika kita mau menggunakan mesin cuci, lantaran paletnya banyak, nyaris tiga ribu tiap hari, kudu dicuci dari mulai jam 4 sampai jam 12 malam. Kasihan nan bekerja," tutur Dadan.

Sementara itu, dia mengatakan jika pemerintah bisa membangun sebanyak 30 ribu satuan pelayanan gizi di Indonesia, maka bisa semakin banyak merekrut tenaga kerja. "Jadi jika polanya seperti itu, maka sebetulnya jika ada 30 ribu satuan pelayanan gizi di Indonesia, Badan Gizi bakal menyiapkan alias mengakomodasi 1,5 juta orang bekerja dalam program ini," ucap dia.

Selengkapnya
Sumber Tempo.co Bisnis
Tempo.co Bisnis