Bahlil Menangis saat Memperkenalkan Rosan Roeslani Sebagai Menteri Investasi

Sedang Trending 1 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

TEMPO.CO, JakartaPejabat lama Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia terharu dan menangis saat memperkenalkan Menteri Investasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani kepada jejeran Kementerian Investasi/BKPM.

"Saya titip pesan kepada teman-teman semua kerja baik-baik. Saya terima kasih banyak atas kerja sama kita selama ini, saya percaya Pak Rosan adalah senior saya. Pak Rosan ini adalah pembimbing saya waktu dari Papua, saya punya kepercayaan dia lebih baik dari saya," ujar Bahlil seraya meneteskan air mata dalam aktivitas serah terima kedudukan di Kementerian Investasi, Jakarta, Senin.

Menteri Investasi/Kepala BKPM nan baru Rosan Roeslani kemudian menghampiri dan menenangkan Bahlil dalam aktivitas tersebut.

Bahlil Lahadalia saat ini ditugaskan sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) oleh Presiden RI Joko Widodo.

Menurut Bahlil, Pemerintahan Presiden RI Joko Widodo sukses mengubah BKPM menjadi Kementerian Investasi/BKPM untuk pertama kalinya di era pascareformasi.

"Karena itu pertama kali menjadi kementerian investasi pasca reformasi adalah sekarang," katanya.

Terkait dengan keahlian Kementerian Investasi, lanjutnya, dari tahun ke tahun naik terus. Dirinya ingat waktu pertama kali menjabat sebagai Menteri Investasi/Kepala BKPM pada 2019, total realisasi investasi sebesar Rp 795 triliun.

"Di tahun 2023, realisasi investasi kita sudah mencapai Rp1.418 triliun, melampaui sasaran Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) dan melampaui sasaran dari bapak Presiden RI," kata Bahlil.

Terkait sasaran investasi sebesar Rp1.650 triliun untuk tahun 2024, Bahlil optimistis Kementerian Investasi di bawah kepemimpinan menteri investasi nan baru dapat mencapai sasaran tersebut.

"Jadi tinggal sedikit nan Insya Allah diselesaikan oleh menteri investasi nan baru. Dalam konteks hilirisasi, saya pikir salah satu nan saat ini meneliti hilirisasi adalah Kementerian Investasi, dan tim ini bagus-bagus orangnya, dibantu oleh staf khusus, staf ahli, golongan kerja," kata Bahlil.

Dirinya juga menyampaikan permohonan maaf kepada semua pegawai Kementerian Investasi/BKPM selama memimpin kementerian tersebut, sekaligus kembali menegaskan agar seluruh jejeran Kementerian Investasi/BKPM membantu Menteri Investasi/Kepala BKPM nan baru.

"Tolong saya hanya titip satu, bantu Pak Rosan. Tolong lihat Pak Rosan seperti lihat saya dan apalagi lebih lantaran dialah kakak saya," ujar Bahlil.

Iklan

Presiden Joko Widodo mengocok ulang alias reshuffle kabinet di Istana Negara, Jakarta, pada Senin, 19 Agustus 2024. Satu di antaranya Bahlil Lahadalia ditunjuk menjabat Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral alias ESDM. 

Namun, keputusan Jokowi untuk menunjuk Bahlil sebagai Menteri ESDM justru memicu rasa cemas di kalangan organisasi masyarakat sipil. "Naiknya Bahlil menjadi menteri ESDM bakal berakibat serius pada pengelolaan daya dan mineral, lebih luasnya bagi sumber daya alam di Indonesia," kata Juru Kampanye Greenpeace Indonesia Rio Rompas, saat dihubungi pada Senin, 19 Agustus 2024.

Rio mengatakan, latar belakang Bhalil—sebelumnya Menteri Investasi dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal—dari pengusaha nan sangat getol membagi-bagi konsesi tambang. Terakhir dia termasuk orang nan mendekati organisasi keagamaan alias ormas untuk memberikan izin upaya pertambangan alias IUP.

Posisi Bahlil sebagai Menteri ESDM hasil reshuffle kabinet Jokowi, kata Rio, bakal condong memandang sumberdaya alam untuk dieksploitasi tanpa berpikir soal keberlanjutan transisi daya dan lingkungan hidup. Dia mengatakan, dengan posisi baru Bahlil ini bakal terjadi bentrok kepentingan. 

"Konflik kepentingan juga bakal terjadi. Bhalil mempunyai upaya di sektor ini dan dekat dengan para pemain tambang nan bakal berpotensi 'main mata' dan transaksi politik dalam pemberian izin dan penegakan hukum, pengawasan," tutur dia.

Sebab itu, reshuffle kabinet oleh Jokowi nan memberikan Bahlil bangku Menteri ESDM, bakal menakut-nakuti komitmen Indonesia menurunkan emisi dan bakal memicu krisis iklim. Menurut Rio, di sisi lain bentrok agraria bakal meningkat, deforestasi, dan kehilangan biodiversitas ada di depan mata. 

"Kementerian ini sangat krusial dan oligarki sengaja menempatkan posisi bahlil ini sebagai transisi dan memperkuat kepentingan mereka ke depan," kata Rio. Dia mengatakan, meski posisi ini diberikan di masa akhir pemerintahan Jokowi. Namun Rio menduga, Bahlil bakal memperkuat sampai ke pemerintahan Prabowo Subianto ke depan.

Reshuffle kabinet, di mana Bahlil menggantikan posisi Arifin Tasrif, dinilai sebagai perpanjangan tangan untuk Bahlil mengontrol Kementerian ESDM dan koneksinya dia ke depan. "Selain bingkisan Jokowi ke Bahlil sebagai salah satu orang paling loyal ke Jokowi," ucap dia.

Bahlil Lahadalia menyatakan tidak bakal ada bentrok kepentingan meskipun dia pernah menjadi pengusaha tambang. Politikus Golkar ini mengatakan urusan perusahaan miliknya sudah dilepas sejak dia menjabat sebagai Kepala Badan Koordinasi dan Penanaman Modal pada 2019.

“Jadi sudah selesai insyallah. Meskipun saya punya latar belakang pengusaha, saya bisa membedakan mana untuk kepentingan negara mana kepentingan pribadi,” kata Bahlil di Istana Negara pada Senin, 19 Agustus 2024. 

Pilihan Editor: Ekonom Indef: Warisan Utang Jokowi bakal Menyulitkan Pemerintahan Prabowo

Selengkapnya
Sumber Tempo.co Bisnis
Tempo.co Bisnis