Bahlil Punya Hak Penuh Tunjuk Dewan Pembina Golkar, Umumkan Malam Ini

Sedang Trending 1 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, CNN Indonesia --

Ketua Umum terpilih Golkar Bahlil Lahadalia disebut mempunyai kewenangan penuh membentuk struktur, termasuk jejeran majelis pembina Partai Golkar untuk periode 2024-2029.

Jajaran Dewan Pembina Golkar piihan Bahlil itu disebut bakal diumumkan pada Rabu (21/8) malam ini

Wakil Ketua Umum demisioner Partai Golkar, Nurdin Halid mengatakan kewenangan itu diberikan lantaran Bahlil merupakan formatur tunggal setelah terpilih secara aklamasi di Munas XI Golkar, Rabu siang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Diserahkan sepenuhnya kepada ketua umum terpilih lantaran sebagai formatur tunggal dengan mandat penuh," ucap Nurdin di letak Munas, JCC, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu ini.

Nurdin membuka kesempatan jejeran majelis pembina, termasuk struktur kepengurusan partai untuk periode ke depan saat penutupan Munas XI Golkar, malam ini. Namun, dia tak dapat memastikan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) bakal menjadi majelis pembina.

Pasalnya, orang nomor satu di Indonesia itu dipastikan bakal hadir, berbareng para tamu undangan, terutama para ketua umum dari Koalisi Indonesia Maju (KIM).

"Sebentar ini nanti, malah insyaaallah diumumkan tergantung daripada ketua umum, lantaran Ketua Umum ini diberi formatur tunggal," katanya.

Politikus Partai Golkar, Ali Mochtar Ngabalin mengungkap ada permintaan para kader di wilayah agar Presiden Jokowi menjadi Ketua Dewan Pembina Partai Golkar.

Ngabalin menyebut permintaan itu mengemuka berbarengan dengan penunjukkan Bahlil Lahadalia sebagai Ketua Umum Partai Golkar Periode 2024-2029.

"Di forum ini juga sekarang, nan aspirasi sedang terus berkembang dan baik dari daerah-daerah nan ada di forum Munas ini adalah meminta kesediaan Bapak Jokowi menjadi Ketua Dewan Pembina Partai Golkar untuk 2024-2029," kata Ngabalin di letak Munas, Selasa (20/8).

Meski begitu, Ketua Umum terpilih Partai Golkar, Bahlil Lahadalia mengklaim bahwa Jokowi tak bakal diangkat jadi majelis pembina partai itu.

"Enggak ada sampai urusan Pak Presiden Jokowi mau jadi majelis pembina itu sampai dengan hari ini enggak ada. Saya berbincang kok, jadi enggak betul itu," kata Bahlil di JCC, Senayan, Rabu siang ini.

Jokowi sebelumnya dikenal sebagai kader PDIP. PDIP pula nan menjadi kendaraan politiknya dari bangku Wali Kota Solo, Gubernur DKI Jakarta, hingga Presiden RI selama dua periode. Namun, kebersamaan Jokowi dan PDIP itu 'retak' gara-gara Pilpres 2024. Semua itu lantaran putra sulungnya, Gibran Rakabuming Raka, menjadi musuh dari calon PDIP pada Pilpres 2024 tersebut.

(thr/kid)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional