TEMPO.CO, Jakarta - Bandara Ibu Kota Nusantara (IKN) resmi terdaftar internasional dan mempunyai kode Internasional Civil Aviation Organization (ICAO), ialah WALK. Artinya, bandara IKN sudah masuk dalam daftar bandara-bandara di seluruh dunia. Namun, airport nan sekarang berjulukan Bandara Internasional Nusantara itu belum menjadi airport nan melayani penerbangan komersial.
Pengamat penerbangan Alvin Lie menjelaskan, untuk bisa melayani penerbangan komersial, setiap airport kudu lebih dulu terdaftar dalam kode International Air Transport Association (IATA). Sementara, jika mengutip info Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, kode IATA untuk Bandara Internasional Nusantara tetap kosong.
“Kalau komersial, didaftarkan di IATA, kelak bakal mendapat kode tiga huruf. Seperti Soekarno Hatta dengan kode CGK,” kata Alvin kepada Tempo, Selasa, 12 November 2024. “Bandara IKN belum didaftarkan untuk tiga huruf itu.”
Lagipula, menurut Alvin, Bandara Nusantara tidak perlu dijadikan sebagai airport komersial. Terlebih, dalam pembangunannya nan diatur di Perpres Nomor 31 Tahun 2023, Bandara Nusantara ditujukan sebagai airport VVIP namalain airport unik untuk mendukung Ibu Kota Nusantara. Artinya, selama Perpres belum diubah, status airport nan terletak di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, itu tetap menjadi airport khusus.
“Untuk komersial kan sudah ada Bandara Sepinggan di Balikpapan,” ujar Alvin. Selain itu, ada Bandara APT Pranoto Samarinda. “Ada dua airport cukup besar,” tuturnya.
Adapun berasas info nan diakses Tempo melalui situs resmi Kementerian Perhubungan, disebutkan bahwa Bandara Interasional Nusantara beraksi untuk umum. Namun, meski terdaftar internasional, Bandara Internasional Nusantara difungsikan untuk melayani penerbangan domestik. Bandara Nusantara berada di bawah Otoritas Bandar Udara Wilayah VII Balikpapan dan lokasinya berada di titik koordinat 01° 09' 31" LS 116° 42' 29" BT. Bandara ini dapat didarati pesawat Boeing 737-800.
Progres Pembangunan Capai 70 Persen
Kementerian Pekerjaan Umum menyebut progres bangunan landasan pacu alias runway Bandara IKN sudah mencapai 70 persen. Direktur Jenderaal Bina Marga Rachman Arief Dienaputra menargetkan proyek runway sepanjang 3.300 meter ini bisa rampung pada Februari 2025.
Rachman mengatakan runway airport ibu kota baru di Kalimantan Timur itu dibangun dalam 6 lapis. “Masih ada dua lapis aspal nan sedang kami tuntaskan agar kelak selesai semuanya,” kata Rachman di Kementerian PUPR, Jumat, 8 November 2024.
Kendati pembangunannya belum rampung, pengamat penerbangan Alvin Lie, mengatakan pendaftaran airport dalam kode internasional ICAO menjadi perihal wajib. Apalagi Bandara Internasional Nusantara sudah pernah untuk pendaratan pesawat Kepresidenan dengan jenis RJ85 pada Selasa, 24 September 2024. Pesawat itu mengantar Presiden ke-7 RI Jokowi melakukan kunjungan kerja ke beberapa wilayah di Kalimantan. Saat itu, landasan pacunya baru terbangun sepanjang 2.200 meter.
“(Pendaftaran) ini juga menjadi perhatian-perhatian pesawat lain nan melintas di atas airport tersebut, untuk mengetahui area Bandara Nusantara,” tutur Alvin.
Pilihan Editor: Bandara Tutup Akibat Erupsi Gunung Lewotobi, Kemenhub Sesuaikan Rute KM Egon untuk Angkut Wisatawan di Labuan Bajo