Bank Permata Klaim Tidak Terpengaruh Fenomena Nasabah Makan Tabungan

Sedang Trending 5 hari yang lalu

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Consumer Banking Bank Permata, Djumariah Tenteram mengatakan kejadian makan tabungan tidak terjadi di portofolio pengguna Bank Permata. Kendati begitu, dia mengakui bahwa saat ini kelas menengah dan bawah sedang mengalami tekanan secara finansial.

“Memang secara statistik dikatakan demikian (makan tabungan) tapi di portofolio kami belum mengalami itu,” kata Djumariah dalam konvensi pers 'Wealth Wisdom 2024' di Jakarta Pusat, Senin, 18 November 2024.

Menurutnya, segmen menengah memang sedang rentan dan berpotensi turun kelas. Namun, di sisi lain segmen menengah ke atas justru mengalami penguatan. Djumariah mengatakan dari tahun ke tahun kalangan high affluent alias kaya terus mengalami pertumbuhan. “Orang nan punya wealth meningkat 4-6 persen setiap tahunnya,” ujarnya.

Hal itu, kata dia, membikin perbankan tetap optimistis dengan proyeksi pertumbuhan pada 2025 mendatang. Ia optimistis kebijakan pemerintahan Prabowo Subianto hingga proyeksi penurunan suku kembang Bank Indonesia (BI) dapat menopang pertumbuhan ekonomi.

Mengenai kejadian makan tabungan, sebelumnya, riset big info Bank Mandiri menyatakan kecenderungan menabung penduduk kelas bawah RI menurun drastis. Chief Economist PT Bank Mandiri Tbk Andry Asmoro mengatakan kejadian makan tabungan alias menggunakan simpanan di tengah daya beli nan tertekan tetap berlanjut.

Andry mengatakan indeks pengeluaran alias spending masyarakat kelas bawah tetap cukup baik dan ada tren nan relatif meningkat. Namun nan dari sisi tabungan alias saving turun. “Sekarang sudah mulai rebound (berbalik) tapi memang tetap ada dalam periode makan tabungan,” ujarnya dalam agenda pemaparan Economic Outlook Bank Mandiri secara daring, Kamis, 26 September 2024.

Lebih lanjut, kata Andry, info penelitian dikumpulkan dari indeks tingkat shopping dan tabungan per individu. Di awal 2023, indeks simpanan masyarakat kelas bawah tetap lebih tinggi dibanding pengeluarannya, namun hingga Juli 2024, nomor pengeluaran mencapai 110,6 sementara tabungan hanya 47,9.

Ilona Estherina berkontribusi pada tulisan ini.

Selengkapnya
Sumber Tempo.co Bisnis
Tempo.co Bisnis