TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional alias Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Kementerian PPN/Bappenas) menganggap penerapan ekonomi sirkular dalam ekonomi hijau di Indonesia bisa meningkatkan produk domestik bruto (PDB) hingga Rp 638 triliun pada 2030.
“Manfaat ekonomi sirkular, bisa meningkatkan PDB pada kisaran Rp 593-638 triliun pada tahun 2030. Pertumbuhan ekonomi hijau diharapkan bisa mendorong sumber daya alam nan bijak, lestari, dan berkelanjutan, sehingga menjamin kebutuhan dasar untuk kesejahteraan masyarakat,” kata Menteri PPN/Bappenas Suharso Monoarfa pada aktivitas Green Economy Expo 2024 di Jakarta Convention Center pada Rabu, 3 Juli 2024.
Ia mengatakan Bappenas bakal mendorong pemantauan dan pertimbangan nan secara rutin melalui sistem pengendalian di dalam RPJMN 2025-2029 dan RPJPN 2025-2045.
“Peluang Indonesia untuk mendapatkan investasi dunia mengenai ESG terbuka dengan adanya Principle for Responsible Investment (PRI) nan didukung oleh UN,” katanya
Suharso mengatakan, total nilai pasar dari PRI sampai 2021 mencapai US$ 121,3 triliun alias meningkat nyaris dua kali lipat sejak 2016. Ia juga mengklaim, para penanammodal tertarik mendanai sektor energi, pertanian, kehutanan, dan penggunaan lahan lantaran urgensi dari perubahan suasana dan isu-isu lingkungan global.
Iklan
Sementara pada kesempatan nan sama, Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam Bappenas, Vivi Yulaswati, mengatakan pihaknya sedang menyusun pembangunan jangka menengah 2025-2029.
“Untuk penganggarannya nan nantinya bakal dijadikan pedoman bagi lembaga dan Pemda dalam menyusun rencana strategis sektor mengenai dan juga tentunya RPJMD di masing-masing daerah,” katanya.
Pilihan Editor: Rumah Pensiun Jokowi Mulai Dibangun, Cek Harga Tanah di Sekitarnya