Batal Pesan Sabu, Calon Pembeli Dipukuli Bapak dan Anak

Sedang Trending 1 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

CNN Indonesia

Kamis, 19 Sep 2024 02:45 WIB

Aksi penganiayaan itu terjadi pada Rabu (14/8) lalu, saat korban memesan sabu seharga Rp500 ribu kepada kedua pelaku. Seorang pemuda berinisial LN (46) di Tamansari, Jakarta Barat, babak belur usai dihajar bapak dan anak berinisial EH (58) dan EW (32) lantaran membatalkan pesanan sabu. Ilustrasi (CNN Indonesia/Adi Ibrahim)

Jakarta, CNN Indonesia --

Seorang pemuda berinisial LN (46) di Tamansari, Jakarta Barat, babak belur usai dihajar bapak dan anak berinisial EH (58) dan EW (32) lantaran membatalkan pesanan sabu.

Kapolsek Metro Tamansari Kompol Adhi Wananda menyebut tindakan penganiayaan itu terjadi pada Rabu (14/8) lalu, saat korban memesan sabu seharga Rp500 ribu kepada kedua pelaku.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Akan tetapi, dia mengatakan tiba-tiba korban membatalkan pesanan tersebut secara sepihak. Aksi korban itulah nan kemudian membikin kedua pelaku dendam.

"Korban tidak jadi membeli peralatan tersebut, dan ini memicu kemarahan pelaku," jelasnya kepada wartawan, Rabu (18/9).

Setelah membatalkan pesanan sabu, korban kemudian berjumpa dengan kedua pelaku nan sedang berjalan. Saat itulah pelaku EW langsung memiting korban hingga terjadi penganiayaan.

"Pelaku EH mengatakan 'lu nipu gua ya' sebelum memukul korban. LN pun mengalami luka memar di dagu, kepala bagian belakang, dan bibir bagian bawah akibat pemukulan tersebut," jelasnya.

Korban nan merasa tidak terima kemudian melaporkan tindakan penganiayaan itu ke Polsek Metro Tamansari. Adhi menjelaskan interogator kemudian menangkap pelaku EH di rumahnya dan pelaku EW di bilik hotel pada Jumat (23/8).

Ia mengatakan saat ini kedua pelaku sudah ditetapkan jadi tersangka dan ditahan. Atas kasus tersebut, keduanya dijerat dengan Pasal 170 KUHP tentang penganiayaan, dengan ancaman balasan maksimal 5 tahun penjara.

"Selain itu, hasil tes menunjukkan bahwa kedua pelaku positif menggunakan sabu," katanya.

(tfq/fra)

[Gambas:Video CNN]

Yuk, daftarkan email jika mau menerima Newsletter kami setiap awal pekan.

Dengan berlangganan, Anda menyepakatikebijakan privasi kami.

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional