Bea Cukai Batam Catat Penerimaan Rp 176 Miliar hingga Mei 2024: Belum Capai Target akibat Harga Sawit Turun

Sedang Trending 5 bulan yang lalu

TEMPO.CO, Batam - Bea Cukai Batam mencatatkan penerimaan hingga Mei 2024 telah mencapai Rp 176 miliar alias 26,69 persen dari sasaran penerimaan tahunan sebesar Rp 659,45 miliar. Capaian itu tetap di bawah sasaran sebesar 30-35 persen dari sasaran penerimaan tahunan hingga Mei 2024.

“Ini sebenarnya di bawah target,” ujar Kepala Bidang Bimbingan Kepatuhan dan Layanan Informasi KPU BC Batam Evi Octavia di Batam, Kepulauan Riau, Rabu, 26 Juni 2024.

Evi menjelaskan, salah satu hambatan nan dialami Bea Cukai Batam sehingga penerimaan belum mencapai sasaran adalah penurunan nilai sawit. Bea keluar sawit, kata dia, sampai bulan ini baru tercapai 10,52 persen. “Total lantaran bea keluar nan targetnya tinggi sehingga total keseluruhan baru 26,6 persen,” kata dia.

Pada 2023, Evi mengatakan penerimaan Bea Cukai Batam sukses melampaui target. Dari sasaran Rp508,82 miliar, realisasi penerimaan mencapai Rp522,37 miliar, alias sekitar 102-103 persen dari target. Capaian itu salah satu argumen Bea Cukai Batam meningkatkan sasaran penerimaannya pada tahun ini.

Adapun secara nasional, Kepala Subdirektorat Humas dan Penyuluhan Bea Cukai Encep Dudi Ginanjar melaporkan penerimaan di sektor kepabeanan dan cukai per Maret 2024 telah mencapai 21,5 persen dari target, ialah sebesar Rp 69 triliun. Namun, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (Ditjen Bea Cukai) juga mencatat penurunan 4,5 persen dibandingkan tahun lampau nan tercatat Rp 72,2 triliun.

Encep mengatakan, penurunan tersebut disebabkan oleh turunnya penerimaan bea masuk dan cukai. "Penerimaan bea masuk turun akibat penurunan rata-rata tarif efektif turun, lantaran pemanfaatan free trade agreement (FTA) dan penurunan bea masuk dari komoditas utama," katanya dalam keterangan resmi pada Selasa, 30 April 2024. 

Iklan

Sementara itu, penerimaan cukai turun lantaran penurunan produksi peralatan kena cukai, terutama hasil tembakau. Hal ini sejalan dengan kebijakan pengendalian konsumsi. 

Penerimaan bea masuk tercatat sebesar Rp 11,8 triliun alias tercapai 20,6 persen dari target. Namun, turun 3,8 persen secara tahunan alias year on year (yoy). Kemudian, penerimaan cukai tercatat sebesar Rp 53 triliun alias tercapai 21,5 persen dari target. Namun, realisasi penerimaan cukai minus 6,9 persen yoy.

Di sisi lain, Ditjen Bea Cukai mencatat peningkatan bea keluar pada kuartal I ini. Angka penerimaan bea keluar sebesar Rp 4,2 triliun alias tercapai 23,7 persen dari target.

HAN REVANDA PUTRA | ANNISA FEBIOLA

Pilihan Editor: Salim Group Dikabarkan Akuisisi PT Jasamarga Transjawa Tol, Ini Profil Perusahaannya

Selengkapnya
Sumber Tempo.co Bisnis
Tempo.co Bisnis