Bea Cukai Bekasi Klaim Barang Ilegal Bisa Jadi Penyebab Deflasi Lima Bulan Beruntun

Sedang Trending 1 bulan yang lalu

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kantor Bea Cukai Bekasi, Yanti Sarmuhidayanti, menyebut menjamurnya peralatan illegal nan masuk ke dalam negeri bisa jadi salah satu penyebab deflasi lima bulan beruntun. Barang terlarangan nan dimaksud adalah Barang Kena Cukai (BKC) nan masuk secara terlarangan tanpa cukai, seperti rokok dan minuman beralkohol. “Bisa juga (menyebabkan deflasi),” ujar Yanti ketika ditemui selepas agenda pemusnahan BKC illegal pada Rabu, 09 Oktober 2024 di Cibitung, Bekasi.

Yanti mengatakan, masuknya barang-barang terlarangan bisa mengganggu sendi-sendi perekonomian bangsa. Hal ini lantaran potensi penerimaan negara nan semestinya didapatkan lewat cukai, justru tidak bisa didapatkan. Apalagi menurutnya, perekonomian Indonesia sedang tidak baik-baik saja. “Perekonomian negara Indonesia mungkin saat ini belum baik-baik saja. Kita butuh untuk (menggali) penerimaan nan lebih besar lagi,” ucapnya.

Ia mengatakan, daya beli kelas menengah saat ini sedang menurun. Bahkan, deflasi terjadi lima bulan berturut-turut. Menurutnya, kondisi tersebut membikin masyarakat condong memilih membeli produk dengan nilai lebih murah. Celah ini menurut Yanti menjadi kesempatan masuknya barang-barang ilegal.

“Mau enggak mau lantaran dia tidak bisa membeli nilai nan gede, maka dia membeli nilai nan lebih rendah. Di mana pasaran nilai nan rendah itu dimasukilah oleh rokok-rokok illegal,” kata Yanti.

Iklan

Oleh lantaran itu, Yanti dan Bea Cukai Bekasi kemudian melakukan agenda pemusnahan BKC terlarangan dengan total nilai peralatan terlarangan tersebut mencapai Rp 7,1 miliar rupiah. Ia berambisi perihal ini bisa memberikan pengaruh jera sehingga tingkat peredaran peralatan terlarangan di wilayah Bekasi makin menurun.

Bila penurunan peredaran peralatan terlarangan tercapai, ekosistem upaya berkeadilan bisa terwujud bagi pelaku upaya nan patuh. Ia juga mengharapkan ada peningkatan permintaan terhadap produk legal nan dapat mendorong produksi, distribusi, dan pemasaran produk legal sehingga diharapkan bisa meningkatkan penerimaan cukai.

Pilihan Editor: Pertemuan Jokowi - Prabowo, Bahas Peluang PDIP Masuk Pemerintahan Selanjutnya?

Selengkapnya
Sumber Tempo.co Bisnis
Tempo.co Bisnis