Bedah Smelter Nikel di Indonesia, Mengapa Masih Sering Terjadi Ledakan?

Sedang Trending 4 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom senior Universitas Indonesia (UI) Faisal Basri menyatakan bahwa ledakan smelter nikel tetap sering terjadi lantaran pemerintah enggan melakukan audit.

Sebelumnya dilaporkan, pabrik smelter PT Kalimantan Ferro Industry (KFI) di Kutai Kartanegara meledak dua malam berturut-turut pada Kamis-Jumat, 16-17 Mei 2024.

"Smelter nan eksisting harusnya diaudit satu-satu, tapi negara tidak hadir," kata Faisal ketika ditemui Tempo di area Jakarta Selatan, Rabu, 22 Mei 2024.

Faisal Basri menegaskan bahwa audit semestinya dilakukan pemerintah tanpa menunggu kejadian ledakan terjadi. Ia menyebut bahwa kepantasan peralatan semestinya sudah dipastikan saat pemerintah memberikan izin upaya alias izin operasi kepada perusahaan.

Sejak awal, proyek pembangunan pabrik smelter di Kalimantan Timur ini menuai kontroversi. Laporan Tempo berjudul "Serampangan Proyek Pelebur Nikel Kutai Kartanegara) nan terbit pada 30 November 2023 lampau menyebut pembangunan smelter PT KFI diduga tanpa Amdal. Hal ini kemudian dibenarkan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kalimantan Timur Rafiddin Rizal nan menyebut Amdal PT KFI tetap dalam proses dan menunggu surat kepantasan untuk diterbitkan.

Anggota Komisi VII Mulyanto juga mendesak pemerintah untuk mengaudit seluruh smelter milik perusahaan Cina di Indonesia. Menurutnya, ledakan terus terjadi lantaran pemerintah lambat melakukan audit, meski sejumlah kejadian telah menyebabkan korban jiwa.

Sebagai contoh, kebakaran smelter nikel milik PT Gunbuster Nickel Industries (GNI) nan menyebabkan dua pekerja meninggal, serta ledakan tungku smelter milik PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) di Morowali nan merenggut nyawa 21 pekerja.

Meskipun tidak selalu ada korban jiwa, ledakan smelter tetap berakibat pada penduduk sekitar pabrik. Misalnya, dalam kejadian terbaru di PT KFI nan merusak puluhan rumah warga. Menurut Marjianto, salah satu penduduk Kelurahan Pendingin, kerusakan rumah penduduk terjadi lantaran jarak pabrik smelter ke permukiman hanya 21 meter.

Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mulyanto juga mendesak pemerintah memastikan bahwa izin upaya industri smelter nan diberikan memenuhi syarat keamanan dan keselamatan untuk tenaga kerja dan masyarakat. Ia meminta pemerintah mencabut izin perusahaan nan melanggar peraturan.

Iklan

"Pemerintah semestinya tidak ragu mencabut izin smelter nan terbukti mbalelo (membangkang)," kata dia.

Smelter Nikel: Kewajiban, Manfaat, dan Risiko bagi Ekonomi dan Lingkungan Indonesia

Smelter, sebuah proses pengolahan bijih logam untuk menghasilkan logam murni, merupakan tanggungjawab bagi perusahaan penambang nikel di Indonesia, sesuai dengan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara. Hal ini bermaksud untuk meningkatkan nilai jual nikel dan mengurangi akibat lingkungan dari penambangan.

Motif untung di kembali smelter

Ditilik dari perspektif pandang ekonomis, keberadaan smelter nikel di Indonesia memberikan banyak manfaat, antara lain (1) peningkatkan nilai jual nikel lantaran smelter menghasilkan nikel murni nan mempunyai nilai jual lebih tinggi dibandingkan bijih nikel mentah dan (2) peningkatan investasi lantaran pembangunan smelter nikel menarik minat penanammodal untuk berinvestasi di Indonesia, sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi regional dan nasional.

Risiko pekerjaan smelter dan kecelakaan Kerja

Nyatanya, motif untung dalam smelter nikel juga berkapak pada akibat nan tinggi. Salah satunya adalah kerentanan pekerja lantaran kudu bekerja dalam kondisi suhu nan tinggi. Selain itu pekerja juga rentan terpapar unsur berbahaya. Tak hanya, itu catatan kecelakaan kerja juga kerap terjadi di smelter nikel.

Berdasarkan info Trend Asia, sejak 2015 telah terjadi 19 kecelakaan di smelter nikel di seluruh Indonesia. Kecelakaan ini mengakibatkan 53 orang pekerja meninggal dunia, 40 di antaranya merupakan pekerja Indonesia dan 13 lainnya pekerja asing.

MICHELLE GABRIELA | ANANDA RIDHO SULISTYA | HENDRIK KHOIRUL MUHID | KORAN TEMPO | RIRI RAHAYU | ANDIKA DWI | IDRIS BOUFAKAR | RIRI RAHAYU
Pilihan editor: Ledakan Tungku Smelter, Dari Janji Bahlil Untuk Memperbaiki hingga Keheranan Anggota DPR

Selengkapnya
Sumber Tempo.co Bisnis
Tempo.co Bisnis