BI Bakal Borong SBN hingga Rp 150 Triliun untuk Stabilkan Rupiah, Perry Warjiyo: Bahkan Kemungkinan Bisa Lebih Tinggi

Sedang Trending 13 jam yang lalu

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia (BI) bakal menempuh beberapa langkah untuk menstabilkan rupiah pada tahun depan. Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan salah satunya adalah dengan memborong surat berbobot negara (SBN) dari pasar sekunder.

Rencana pembelian SBN, menurut Perry, sudah dibicarakan sebelumnya saat berjumpa dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Pertemuan dengan menteri tersebut membahas rencana publikasi SBN 2025 dan rencana operasi moneter Bank Indonesia 2025.

Baca buletin dengan sedikit iklan, klik di sini

“Secara bilateral sudah ketemu, secara prinsip kami juga sudah sepakat. Sepakat mengenai rencana publikasi SBN dan rencana pembelian SBN dari pasar sekunder sebagai bagian dari rencana operasi moneter,” ujar Perry saat pengumuman hasil rapat Dewan Gubernur BI, Rabu, 18 Desember 2024.

BI, kata Perry, juga sudah menyetujui untuk melakukan pembelian SBN dari pasar sekunder. “Bahkan jumlahnya lebih tinggi dari jumlah nan jatuh tempo burden sharing."

Adapun nilai SBN nan bisa dibeli bank sentral dari pasar sekunder sebesar Rp 150 triliun. Menurut Perry, ini adalah bagian dari langkah ekspansi rencana operasi moneter Bank Indonesia.

Rencana ekspansi ini, kata Perry, diambil setelah BI memandang beragam perkembangan duit primer, kebutuhan likuiditas dan lain sebagainya. Jumlahnya apalagi tidak hanya Rp 100 triliun, melainkan bisa menembus Rp 150 triliun. “Bahkan kemungkinan bisa lebih tinggi, kelak bakal kami bicarakan."

Ihwal sistem rincian operasi moneter ini tetap dibahas oleh Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti dengan eselon 1 Kementerian Keuangan. Nantinya hasil pembahasan tersebut bakal dilaporkan ke Gubernur BI dan Menteri Keuangan.

Selain pembelian SBN, Perry menerangkan, BI bakal melakukan stabilisasi dengan intervensi di pasar spot dan Domestic Non-Deliverable Forward (DNDF). “Jumlahnya juga kami terus tingkatkan,” ujarnya.

Selanjutnya, bank sentral bakal menerbitkan Sekuritas Rupiah Bank Indonesi (SRBI) dengan imbal hasil nan menarik. Terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden AS, menurut Perry, telah menyebabkan tekanan dan arus modal keluar. Sepanjang triwulan keempat 2024 arus modal asing keluar alias outflow sebesar US$ 2,4 miliar dan nan terbesar adalah saham senilai US$ 1,9 miliar.

Selengkapnya
Sumber Tempo.co Bisnis
Tempo.co Bisnis