BI Beberkan Defisit Transaksi Berjalan Melonjak jadi USD 3 Miliar, Begini Rinciannya

Sedang Trending 1 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia (BI) melaporkan defisit transaksi melangkah makin melebar pada kuartal II 2024. Defisit transaksi berjalan merupakan kondisi di mana negara mengirim lebih banyak duit ke luar negeri daripada duit nan diterima. Pada kuartal II 2024, transaksi melangkah mencatat defisit US$ 3 miliar, sama dengan 0,9 persen dari produk domestik bruto (PDB). 

"Sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan defisit US$ 2,4 miliar alias 0,7 persen dari PDB pada kuartal I 2024," kata Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono dalam keterangan resmi pada Kamis, 22 Agustus 2024.

BI juga mencatat keahlian Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal II 2024 nan membaik dan mendukung ketahanan eksternal. NPI pada kuartal II 2024 menunjukkan perbaikan dengan defisit US$ 600 juta. Angka ini lebih rendah dibandingkan dengan defisit US$ 6 miliar pada kuartal I 2024. 

"Perbaikan tersebut ditopang oleh peningkatan keahlian transaksi modal dan finansial nan mencatat surplus serta defisit transaksi melangkah nan tetap terjaga," kata Erwin.

Dengan perkembangan tersebut, posisi persediaan devisa pada akhir Juni tercatat sebesar US$ 140,2 miliar. Angka ini setara dengan pembiayaan 6,2 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah. Selain itu, juga berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor. 

"NPI 2024 diprakirakan terjaga dengan transaksi melangkah dalam kisaran defisit rendah sebesar 0,1 sampai 0,9 persen dari PDB," ujar Erwin.

Di sisi lain, keahlian transaksi modal dan finansial dilaporkan membaik di tengah tingginya ketidakpastian pasar finansial global. Erwin mengatakan, transaksi modal dan finansial mencatat surplus US$ 2,7 miliar pada kuartal II 2024. Pada kuartal I 2024, tercatat defisit US$ 1,6 miliar. 

Iklan

Dia menjelaskan, keahlian ini terutama ditopang oleh aliran masuk modal asing pada investasi portofolio di tengah ketidakpastian pasar finansial dunia nan tetap tinggi. Investasi langsung tetap membukukan surplus, sejalan dengan optimisme penanammodal terhadap prospek ekonomi dan suasana investasi domestik nan terjaga.

"Investasi lainnya mencatat penurunan defisit, dipengaruhi oleh penurunan investasi swasta pada beberapa instrumen finansial luar negeri, di tengah peningkatan pembayaran utang luar negeri swasta sesuai jadwal."

Erwin melanjutkan, BI bakal terus mencermati dinamika perekonomian dunia nan dapat memengaruhi prospek NPI. Bank sentral bakal terus memperkuat respons bauran kebijakan nan didukung sinergi kebijakan guna memperkuat ketahanan sektor eksternal. 

BI memproyeksikan neraca transaksi modal dan finansial bakal tetap mencatatkan surplus ke depan. Optimisme ini didukung oleh peningkatan aliran masuk modal asing baik dalam corak Penanaman Modal Asing (PMA) maupun investasi portofolio. "Sejalan dengan persepsi positif investor terhadap prospek perekonomian nasional dan imbal hasil investasi nan menarik."

Pilihan Editor: Rupiah Melemah saat Demo Kawal Putusan MK Bergolak, BI Buka Suara

Selengkapnya
Sumber Tempo.co Bisnis
Tempo.co Bisnis