ARTICLE AD BOX
CNN Indonesia
Selasa, 14 Mei 2024 16:17 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --
Bocah 13 tahun di Kota Cirebon, Jawa Barat, mengalami depresi setelah diduga ponsel miliknya dijual oleh ibunya. Bocah berinisial A tersebut sekarang putus sekolah.
Siti Anita (48), ibu bocah tersebut mengaku kudu menjual ponsel itu demi mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Warga Bedeng, Kelurahan Pekiringan, Kecamatan Kesambi itu mengatakan ayah A tidak memberikan nafkah selama 8 bulan kepadanya saat bekerja di luar kota.
"Awalnya sih setelah HP punya A saya jual untuk kebutuhan sehari-hari. Waktu itu kan suami enggak ngirim duit 8 bulan waktu kerja di luar kota," katanya dikutip detikcom, Senin (15/4).
Setelah ponselnya dijual, kondisi anak sulung dari tiga berkerabat ini lebih sering termenung dan kondisi emosinya susah terkontrol. "Sering ngamuk-ngamuk lemparin barang," ungkapnya.
Melihat kondisi anaknya seperti itu, Anita kemudian berinisiatif melakukan rukiah. Namun, dia tak kunjung mendapatkan hasil positif.
Anita juga membawa anaknya berobat secara medis. A dinyatakan mengalami depresi. Hingga sekarang kondisi anaknya itu tidak kunjung membaik lantaran terbentur masalah ekonomi untuk berobat secara rutin.
"Karena kondisi ekonomi saya kurang bisa dan memang butuh biaya nan enggak sedikit, meskipun punya BPJS hanya terhalang untuk akomodasi dan memerlukan support orang untuk mengantar lantaran Arya suka ngamuk saat diajak berobat," katanya.
Baca selengkapnya di sini.
Foto: CNN Indonesia/Fajrian
(detik/pmg)
[Gambas:Video CNN]