Bos Batik Sebar Duit Rp35 Juta, Warga Berebut hingga Pingsan

Sedang Trending 3 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, CNN Indonesia --

Seorang pengusaha batik di Pekalongan menyebar duit alias udik-udik dengan total mencapai Rp35 juta dalam tradisi dundunan.

Sejumlah penduduk pingsan akibat berebut duit udik-udikan itu. Polisi langsung turun tangan menghentikan acara.

Pasangan pengusaha batik nan menggelar dundunan ialah Ubaidillah dan Fitri Handayani. Tradisi itu diadakan di depan rumah Ubaidillah di Banyurip Gang 2, Banyurip, Kecamatan Pekalongan Selatan, Jumat (6/9) siang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mengetahui adanya bagi-bagi uang, ribuan penduduk begitu antusias untuk datang ke lokasi. Mereka apalagi sudah memadati letak penyebaran duit di depan rumah Ubaidilah beberapa saat sebelum aktivitas dimulai.

Selain duit receh, juga ada duit kertas nan dibalut dengan permen. Selain itu, bos batik juga memberikan doorprize seperti kipas angin, televisi, hingga lemari es bagi penduduk nan beruntung.

Saat penyebaran duit dilakukan, ribuan penduduk langsung saling berebut uang. Warga berdempet-dempetan dan saling sorong untuk mendapatkan duit nan dilemparkan. Kondisi ini pun membikin kondisi semakin tidak kondusif.

Untuk mengantisipasi terjadinya hal-hal nan tidak diinginkan, polisi pun turun tangan dan menghentikan aktivitas tersebut.

Kapolsek Pekalongan Selatan, AKP Aries Tri Hartanto menjelaskan memandang situasi nan tidak kondusif, aktivitas akhirnya dihentikan.

"Karena massa nan banyak dan suasana tidak kondusif hari ini, tidak semuanya duit dan doorprize disebarkan," terang Aries kepada wartawan, di lokasi.

Aries juga menyebut ada sejumlah penduduk nan pingsan akibat berdempetan saat berebut uang. Tidak hanya itu, ada juga nan sampai terluka dan berdarah, dan apalagi kehilangan ponselnya.

"Ada beberapa nan pingsan lantaran desak-desakan, berdarah, apalagi kehilangan handphone sehingga kami amankan dan kami imbau untuk kembali ke rumah masing masing," kata Aries.

Sementara itu, Ubaidillah mengaku tidak menyangka, penduduk nan datang ke depan rumahnya untuk mengikuti aktivitas udik-udikan sangat banyak, hingga ribuan. Bahkan, nan datang tidak hanya penduduk dari wilayah Banyurip saja, tetapi banyak nan datang dari luar Banyurip.

"Ini pertama kali diselenggarakan sebagai corak syukur lantaran anak saya sudah mulai belajar jalan alias istilahnya dundunan, respons masyarakat juga di luar dugaan ramai banget nan datang," katanya.

"Ini sebenarnya tidak ada Rp 35 juta jumlahnya, tapi ditambah banyak doorprize jadi mungkin sekitar segitu," tambah Ubaidilah.

Baca selengkapnya di sini.

(tim/isn)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional