Bos BCA Anggap Kabinet Gemuk Prabowo Membuat Masing-Masing Menteri Lebih Fokus

Sedang Trending 1 bulan yang lalu

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk. alias BCA, Jahja Setiaatmadja, menilai pertambahan jumlah menteri dalam Kabinet Merah Putih pemerintahan Prabowo Subianto bisa membikin kerja mereka menjadi lebih fokus. Menurut Jahja, ini menjadi kesempatan untuk menumbuhkan perekonomian.

“Banyaknya menteri jadi konsentrasi di bagian masing-masing. Tinggal menunggu gimana policy mereka,” kata Jahja Setiaatmadja usai menyampaikan paparan Kinerja BCA Kuartal III 2024 secara daring, Rabu, 23 Oktober 2024.

Seperti diketahui, ada 108 orang nan ditunjuk Prabowo untuk menjadi pembantunya dalam pemerintahan. Mereka terdiri atas 7 menteri koordinator, 41 menteri, 55 wakil menteri, dan 5 pejabat setingkat menteri, termasuk Jaksa Agung dan Sekretaris Kabinet.

Bos BCA ini menyampaikan perihal tersebut saat ditanya perihal proyeksi ekonomi tumbuh 8 persen per tahun sesuai sasaran nan dicanangkan Presiden Prabowo. Menurut Jahja, realisasi sasaran tersebut perlu ditinjau dari beragam faktor, seperti daya beli masyarakat hingga program-program mengenai APBN. Menurutnya, jika program-program mengenai APBN melangkah dengan baik maka bakal membantu pertumbuhan ekonomi.

“Tapi ini belum masuk era itu. Jadi saya tidak secara langsung bilang yes or no, tapi secara basic-nya sudah bagus. Tim ekonomi kita baik,” ujar Jahja Setiaatmadja.

Jahja Setiaatmadja juga beranggapan keputusan Prabowo mempertahankan Sri Mulyani Indrawati sebagai Menteri Keuangan membikin penanammodal lebih percaya untuk mempertahankan modal di Indonesia. Pasalnya, kata dia, jejeran Sri Mulyani dan jejeran wakil menteri finansial (wamenkeu) merupakan nama nan sudah teruji.

Iklan

“Kalau orang (sudah dipercaya) memberikan performa bagus, mempertahankan GDP growth di masa susah, saya rasa dengan tim ini cukup meyakinkan investor untuk tidak sembarang take action,” kata Jahja Setiaatmadja.

Seperti diketahui, Sri Mulyani bakal dibantu oleh tiga wamenkeu, ialah Thomas Djiwandono, Suahasil Nazara, serta Anggito Abimanyu. Jahja menganggap jejeran Wamenkeu juga merupakan nama nan tidak asing bagi investor.

Menurut Jahja, jika nama-nama nan dipilih merupakan orang nan asing di mata investor, keputusan nan pertama diambil adalah menjual investasi nan ditanam di Indonesia. Namun, jika memandang kebijakan nan diambil rupanya berakibat positif bagi perekonomian maka penanammodal bakal membeli kembali saham-saham di Indonesia. Sedangkan dengan nama-nama baru ini, Jahja melihat, penanammodal bakal bersikap untuk tidak sembarangan menjual sahamnya sejak awal.

Pilihan Editor: Rekam Jejak Meutya Hafid: Mantan Jurnalis, Disandera di Irak, Ketua Komisi I DPR, Kini Jadi Menteri Prabowo

Selengkapnya
Sumber Tempo.co Bisnis
Tempo.co Bisnis