BPOM Beberkan Penyebab Produk Latiao Baru Bermasalah meski Sudah Lama Beredar

Sedang Trending 3 minggu yang lalu

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Taruna Ikrar menyampaikan argumen produk pangan olahan impor latiao asal Tiongkok baru bermasalah meski sudah lama beredar di Indonesia. Latiao, kata dia, awalnya dianggap pangan berisiko rendah, namun rupanya mempunyai akibat tinggi setelah diperiksa.

“Ternyata dia high risk, maka kami mengambil langkah tegas lantaran kita tidak mau jika kelak tumbuh mikroorganisme,” kata Taruna saat ditemui usai konvensi pers nan diadakan di instansi Badan Pangan Nasional pada Senin, 4 November 2024.

Pada uji laboratirum, Taruna mengatakan baru menemukan kuman bacillus cereus. Hasil pengetesan laboratorium terhadap empat jenis produk latiao positif mengandung kuman rawan nan menyebabkan indikasi keracunan berupa sakit perut, pusing, mual, dan muntah.

Keempat produk tersebut ialah Luvmi Hot Spicy Latiao, C&J Candy Joy Latiao, KK Boy Latiao, dan Lianggui Latiao. Saat ini, ada 73 jenis produk latiao nan terdaftar di BPOM.

Jika dibiarkan, Taruna mengkhawatirkan potensi munculnya jenis kuman lain lantaran kategori latiao sebagai pangan berisiko tinggi. Selain itu, dia mengatakan ada beragam aspek lain nan sebenarnya membikin latiao akhirnya mempunyai kandungan nan berbahaya.

“(Dikhawatirkan) mungkin bisa muncul salmonella, mungkin jamur alias fungi, dan ini bisa berakibat pada sistem saraf, pada metabolisme kita,” kata dia.

Iklan

Sebelumnya, pemeriksaan BPOM di sarana peredaran penyimpanan importir dan pemasok menemukan ketidakpatuhan terhadap ketentuan penerapan langkah peredaran pangan olahan nan baik (CPerPOB). Karena itu, BPOM langsung memerintahkan importir menarik segera produk dari peredaran.

"Kami juga perintahkan pemusnahan produk nan diduga sebabkan kejadian luar biasa keracunan pangan (KLB KP) dan kudu dilaporkan prosesnya ke BPOM," ujar Taruna.

Selain itu, BPOM menangguhkan sementara registrasi dan importasi produk pangan olahan latiao. Langkah ini diambil lembaga itu sebagai upaya kehati-hatian sampai proses pemeriksaan dan pengetesan selesai. Tindakan BPOM dilakukan berbareng pihak-pihak  terkait di masing-masing wilayah melalui pengambilan sampel dan pengetesan laboratorium.

Han Revanda Putra berkontribusi pada tulisan ini.

Pilihan editor: Dukung Program 3 Juta Rumah, Mauarar Sirait Sebut Ada 6 Perusahaan Sumbangkan Tanah

Selengkapnya
Sumber Tempo.co Bisnis
Tempo.co Bisnis