BPS: Jumlah Penduduk Setengah Menganggur Meningkat

TEMPO.CO, Jakarta - Plt Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti menyebut bahwa persentase tingkat pengangguran terbuka (TPT) mengalami penurunan. Menurut Amalia, per Agustus 2024 terdapat 7,47 juta rakyat nan menganggur. Angka tersebut mengalami penurunan sebesar 0,41 persen poin dibandingkan dengan Agustus 2023.

“Angkatan kerja nan tidak terserap pasar kerja menjadi pengangguran jumlahnya adalah sebanyak 7,47 juta orang alias menurun sekitar 0,39 juta orang dibandingkan dengan Agustus 2023,” kata Amalia dalam konvensi pers BPS, Senin, 05 November 2024.

Penurunan nomor pengangguran tersebut, kata Amalia, sejalan dengan adanya peningkatan jumlah masyarakat nan bekerja sebesar 4,79 juta orang. nan artinya 4,79 juta orang tersebut telah terserap oleh pasar tenaga kerja selama periode Agustus 2023 hingga Agustus 2024.

Namun, peningkatan jumlah masyarakat nan bekerja tersebut tidak semuanya merupakan pekerja penuh. Beberapa di antaranya merupakan pekerja tidak penuh dengan 34,63 juta orang merupakan pekerja paruh waktu, sementara 11,56 juta orang merupakan separuh pengangguran. Teruntuk masyarakat kategori separuh pengangguran, nomor ini menunjukkan peningkatan secara year on year (yoy).

“Kelompok masyarakat (setengah pengangguran) ini mengalami peningkatan menjadi 8 persen dari sebelumnya nan 0,68 persen pada Agustus 2023,” ucap Amalia.

Dibandingkan Agustus 2023, persentase pekerja tidak penuh mengalami peningkatan sebesar 0,86 persen poin. Begitu pula jika dibandingkan dengan Agustus 2019, persentase pekerja tidak penuh tetap lebih tinggi sebesar 2,98 persen poin.

Sementara itu, untuk masyarakat nan merupakan pekerja penuh malah mengalami penurunan. Persentase masyarakat pekerja penuh pada Agustus 2024 sebesar 68,06 persen alias turun 0,86 poin dari Agustus 2023 nan sebesar 68,92 persen.

Sebagai informasi, menurut jam kerja, masyarakat nan bekerja dibagi menjadi dua kategori. nan pertama adalah pekerja penuh dengan jam kerja minimal 35 jam per minggu. Serta nan kedua adalah pekerja tidak penuh nan jam kerjanya kurang dari 35 jam per minggu.