INFO BISNIS – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. alias BRI mengungkapkan strategi dan langkah nan diambil perseroan dalam mendukung kebijakan pemerintahan baru di bawah Presiden Prabowo Subianto dan Wapres Gibran Rakabuming Raka. Seperti diketahui, kebijakan ekonomi presiden ke-8 Indonesia itu bakal berfokus pada hilirisasi, pembangunan, dan energi.
Hilirisasi bakal mengarah pada bahan tambang mineral dan produk-produk pertanian, seperti minyak kelapa sawit. Kemudian pemerintah juga bakal konsentrasi pada kebijakan nan mengarah pada swasembada pangan dan energi.
Terkait kebijakan pemerintah itu, Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan, bank rutin melakukan kajian mengenai kerangka tujuan nasional. “Berdasarkan kajian kami, pasti ada data-data nan kita analisis, hasilnya adalah sebagai berikut. Pertama, jika Indonesia mau keluar dari middle income trap, maka ekonomi kita, produk domestik bruto (GDP) kita, kudu tumbuh minimal 6 persen, menurut hitungan BRI,” kata Sunarso pada saat press conference paparan keahlian BRI kuartal III-2024 secara virtual, akhir Oktober lalu.
Sementara itu, lanjut dia, sasaran pertumbuhan ekonomi pemerintah adalah 8 persen, melampaui hasil kajian BRI. Hal itu menunjukkan bahwa sasaran keduanya sudah sinkron dalam mencapai tujuan keluar dari perangkap pendapatan menegah.
Sunarso mengatakan, untuk mencapai pertumbuhan ekonomi di atas 6 persen, aspek dominan nan menjadi penentu adalah human capital. “Nah, setelah kita sampai pada kesimpulan human capital, lampau apa pedoman nan kudu kita kerjakan untuk meningkatkan kualitas human capital tersebut? Ternyata, aspek pangan, baik ketersediaannya maupun kualitasnya. Jadi, klop dengan apa nan dicita-citakan pemerintah, program pemerintah, maka fokuslah pada swasembada pangan,” pungkas Sunarso.
Dalam mendukung swasembada pangan, Sunarso mengatakan kesiapan dan kecukupan nutrisi perlu dipastikan, sehingga dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Kemudian, masyarakat juga dapat memperoleh pendidikan-pendidikan, dalam upaya menciptakan kualitas human capital nan baik. Sementara mengenai hilirisasi bagian energi, Sunarso mengatakan itu pasti bakal meningkatkan perputaran ekonomi.
“Maka menurut kami di BRI, baik kajian nan dilakukan secara internal BRI maupun nan mungkin dibuat oleh pemerintah, sebenarnya tidak ada perbedaan sama sekali. Sudah klop dalam rangka-kerangka tujuan ekonomi nasional,” ujar dia. (*)