BTN Gelar Akad Kredit secara Massal

Sedang Trending 2 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

INFO BISNIS - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) menggelar janji massal Kredit Pemilikan Rumah (KPR) untuk 4.824 unit rumah nan dilakukan secara serempak di sejumlah wilayah di Indonesia dalam waktu sehari. Acara ini merupakan upaya BTN untuk mempercepat penyaluran KPR sekaligus mendukung program perumahan rakyat, dengan sasaran peningkatan market share KPR menjadi 84 persen tahun ini.

Direktur Utama BTN, Nixon LP Napitupulu, dalam sambutannya menjelaskan bahwa Akad Massal Serentak KPR ini merupakan bentuk nyata BTN dalam mendukung keberlanjutan program perumahan rakyat. "Pelaksanaan janji massal hari ini meningkatkan semangat kita bahwa upaya-upaya nan telah dilakukan berbareng dengan Pemerintah dan seluruh stakeholder mengenai perumahan merupakan sinergi dan kerjasama positif. Ini juga merupakan upaya untuk mendukung terwujudnya Zero Backlog pada tahun 2045," kata Nixon saat menyampaikan sambutannya pada aktivitas Akad Massal KPR & KUR di Cileungsi, Bogor, Jawa Barat, Rabu, 31 Juli 2024.

Pada aktivitas janji KPR massal di Perumahan Pesona Kahuripan 9, terlihat para debitur KPR subsidi sangat antusias. Acara ini melibatkan nyaris 5.000 debitur dari beragam latar belakang, termasuk TNI, Polri, PNS, serta pekerja sektor informal seperti pedagang makanan dan minuman, pedagang pasar, tukang bengkel, dan sektor upaya lainnya di seluruh Kantor Cabang BTN di Indonesia.

Nixon mengapresiasi Kementerian BUMN, Kementerian PUPR, dan BP Tapera nan telah mempercayakan BTN untuk menyalurkan KPR bersubsidi dengan kuota terbanyak pada tahun 2024. "Memasuki semester kedua, BTN tancap gas. Dari Januari hingga Juli 2024, BTN telah merealisasikan sekitar 112.000 unit KPR subsidi baik dari skema FLPP maupun Tapera. Hingga kemarin, BTN telah merealisasikan 20.423 unit KPR subsidi, nonsubsidi, serta KUR, dan ditutup dengan janji massal hari ini sebanyak 4.824 unit, sehingga total realisasi KPR & KUR selama Juli 2024 adalah 25.247 unit," jelas Nixon.

Nixon juga menyambut baik program dari Presiden dan Wapres Terpilih Prabowo – Gibran untuk menurunkan backlog perumahan di Indonesia dengan membangun 3 juta unit rumah, termasuk 1 juta di perkotaan dan 2 juta di pedesaan dan pesisir. "BTN sudah menyampaikan usulan kepada Pemerintah mengenai perubahan skema KPR subsidi termasuk beberapa usulan program pembiayaan perumahan sehingga penyaluran 3 juta rumah tersebut diharapkan dapat terealisasi," tambah Nixon.

Selama lebih dari 47 tahun menyalurkan KPR, BTN telah memberikan perhatian besar terhadap pemenuhan rumah untuk kaum milenial dan wanita. Realisasi KPR subsidi sampai Juni 2024 didominasi oleh kaum milenial sekitar 89 persen. Dari tahun 2020 hingga 2023, kaum milenial menyerap KPR subsidi sebanyak 425.070 unit alias senilai Rp62 triliun. Hingga Juni 2024, nomor tersebut naik menjadi 465.621 unit alias senilai Rp68,5 triliun, dan diperkirakan mencapai sekitar Rp78 triliun hingga akhir tahun. KPR untuk wanita juga signifikan, dengan komposisi mencapai 32,5 persen, alias 173.476 unit senilai sekitar Rp25 triliun sejak tahun 2020.

Iklan

Pada kesempatan nan sama, Sekretaris Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Mohammad Zainal Fatah, mengapresiasi janji massal serentak nan dilaksanakan BTN. "Ini menjadi penanda bahwa pemerintah terus bergerak untuk melayani dan memastikan pemenuhan perumahan tetap dilakukan. Ini adalah upaya keras dari seluruh ekosistem BTN, pengembang, dan pemangku kepentingan lainnya untuk mengurangi gap perumahan nan ada," tutur Zainal.

Sesmen BUMN, Rabin Hattari, nan turut hadir, menyatakan Kementerian BUMN terus mendukung pemenuhan kebutuhan perumahan masyarakat, termasuk melalui BTN dalam perihal pembiayaan. "Kami memastikan agar pembiayaannya tepat sasaran dan suku kembang bisa lebih rendah melalui kerja sama dengan beragam lembaga dan lembaga pemerintah lainnya," ujar Rabin.

Selain konsentrasi pada KPR, BTN juga mendukung upaya mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dengan penyaluran angsuran modal upaya nan mencapai sekitar Rp2,84 triliun hingga Juni 2024, tumbuh sekitar 33,3 persen YoY. Dari total angsuran modal usaha, Rp797,8 miliar disalurkan untuk Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan Rp2,04 triliun untuk Kredit Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (KUMKM). Hingga Juni 2024, pertumbuhan KUR BTN mencapai 17,2 persen YoY dan KUMKM melonjak 40,8 persen YoY.

Untuk mendukung pertumbuhan UMKM, BTN telah melakukan transformasi dan digitalisasi proses angsuran UMKM, meningkatkan pelayanan dan kemudahan akses kredit. "BTN mendukung UMKM agar terus tumbuh berkembang dan naik kelas dengan penyaluran angsuran nan berbobot dan tepat sasaran," tutup Nixon.(*)

Selengkapnya
Sumber Tempo.co Bisnis
Tempo.co Bisnis