Budayawan Banten Marah: Setop Eksploitasi Perempuan Badui demi Konten

Sedang Trending 3 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, CNN Indonesia --

Budayawan Banten Uday Suhada mengecam kejadian nan dia sebut sebagai eksploitasi perempuan Badui nan sekarang marak dilakukan oleh para konten kreator ke media sosial (medsos).

"Kita sangat prihatin dan marah atas kelakuan sejumlah pihak konten pembuat alias influencer medsos, alias apapun namanya, nan makin ke sini semakin mengeksploitasi wanita muda Badui," kata Uday dalam keterangan tertulis di Rangkasbitung, Lebak, Selasa (2/7).

Lembaga Adat Badui menggelar rapat pada 29 Juni lampau membahas maraknya pemanfaatan wanita muda Badui ke medsos nan dilakukan para konten kreator

Dalam rapat tersebut, Uday mengaku diundang untuk membahas persoalan konten pembuat itu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Uday berbicara ada beberapa perihal nan menyebabkan pemanfaatan nan semakin marak terhadap wanita Badui. Pertama, kemajuan teknologi nan mengubah pola pikir, pola sikap dan pola perilaku generasi muda Badui.

Kedua, adanya sejumlah konten pembuat nan mengeksploitasi kecantikan wanita muda Badui.

Ketiga, sikap lembaga budaya sendiri nan belum menerapkan norma budaya bagi para pelakunya, baik hukuman terhadap penduduk Badui sendiri maupun terhadap pihak luar nan eksploitatif.

"Jadi, atas dasar hasil musyawarah para tokoh budaya Badui Dalam dan Badui Luar itu, mengultimatum siapapun dan dimanapun para konten kreator, setop membikin konten nan mengeksploitasi kecantikan wanita Badui dan men-take down content alias menghapus konten nan sudah ditayangkan," kata Uday.

Menurut Uday, ke depan Lembaga Adat dapat menyempurnakan Peraturan Desa (Perdes ) Nomor 1 Tahun 2007 tentang Saba Budaya dan Perlindungan Masyarakat Adat Tatar Kanekes, nan mengatur kunjungan masyarakat luar ke Badui.

"Jangan jadikan mereka sebagai objek, jadikan mereka subyek, teladan, tuntunan bukan tontonan. Sebab Badui adalah sebuah peradaban nan kudu kita jaga bersama," katanya menjelaskan.

(Antara/wis)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional