TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi mengatakan, nantinya, koperasi bakal menyediakan susu dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) Presiden Prabowo Subianto. Untuk melaksanakan program tersebut, menurut dia, koperasi memerlukan investasi berupa perangkat susu nan berkualitas.
“Koperasi susu potensinya besar sekali, sehingga perlu diorganisir dan diberikan investasi,” ujarnya dikutip dari keterangan tertulis, Selasa, 5 November 2024.
Budi menjelaskan, saat ini, koperasi di Indonesia hanya bisa mengolah susu hingga tahap pasteurisasi. Sementara, program MBG memerlukan pengolahan susu sampai tahap ultra high temperature (UHT). Oleh lantaran itu, Budi mengatakan, kementeriannya bakal berkeliling untuk mencari koperasi nan memerlukan penguatan modal.
“Jika ada nan perlu penguatan modal, ada LPDB (Lembaga Pengelola Dana Bergulir) Koperasi nan siap membiayai lewat biaya bergulir,” kata dia.
Budi juga memastikan Indonesia mempunyai banyak koperasi susu berkualitas. Seperti di Lembang, Subang, Garut, Malang, Pujon, hingga Boyolali.
Adapun, untuk menjalankan program MBG ini, Kemenkop bakal bekerja sama dengan kementerian dan lembaga negara nan lain, ialah Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemendes PDT) dan Badan Gizi Nasional (BGN).
Lebih lanjut, Wakil Menkop Ferry Juliantoro mengatakan, dengan adanya kepastian pasar dari BGN, koperasi rakyat bakal berfaedah dan mendapat manfaat. “Manfaat ini tak hanya dirasakan koperasi susu, tetapi juga koperasi lainnya,” ujarnya.
Kepala BGN Dadan Hindayana menyatakan MBG berfokus pada pembentukan satuan pelayanan gizi di seluruh Indonesia. Ada sekitar 30 ribu satuan, sebagian besar di Pulau Jawa. “Satuan pelayanan ini bakal berfaedah sebagai pengambil produk lokal, dengan 85 persen biaya digunakan untuk membeli bahan baku pertanian lokal,” ucapnya.
Dadan menegaskan peran koperasi dan BUMDes dalam memastikan pasokan bahan baku dari petani lokal. Ia juga menyebut potensi pengembangan prasarana dan ekonomi masyarakat. “Kolaborasi antara pemerintah, koperasi, BUMDes, dan petani sangat dibutuhkan demi keberhasilan program gizi ini,” ujarnya.
Adapun salah satu program unggulan pemerintah Prabowo-Gibran ini bakal dimulai pada 2 Januari 2025. Staf Ahli Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Ikeu Tanziha pun menyatakan program itu bakal menyasar sekitar 15-20 juta anak pada 82 titik nan tersebar di seluruh Indonesia.
“Kami sedang menghitung berapa anak nan bakal kita intervensi dari Rp 71 triliun, kurang lebih sekitar 15-20 juta anak. Memang belum seluruhnya anak Indonesia, lantaran dananya tetap terbatas," katanya dalam Diskusi Forum Merdeka Barat 9, Senin, 4 November 2024, dilansir dari Antara.
Artikel ini terbit di bawah titel Budi Arie Sebut Koperasi bakal Jadi Pemasok Susu untuk Program Makan Bergizi Gratis