TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi meninjau dapur produksi program makan bergizi gratis (MBG) nan berlokasi di area Landasan Udara Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur, Senin, 6 Januari 2024. Hari pertama penyelenggaraan MBG ini melibatkan 190 dapur alias nan disebut Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) termasuk nan didatangi Budi Arie.
Sekitar pukul 08.15 WIB, rombongan Budi Arie disambut oleh Staf Kantor Komunikasi Kepresidenan di Dapur Sehat Anak Bangsa Lanud Halim. Ia langsung dibawa menuju area dapur dengan dipakaikan masker putih dan penutup kepala. Bersama dengan Kepala Chef Jonie Kusuma Hadi, dia melihat-lihat suasana dapur nan tetap mengebul.
Baca buletin dengan sedikit iklan, klik di sini
Budi juga sempat memandang Kepala Chef Jonie menata hidangan ke tempat makan berbahan stainless steel. Jonie mengambil ayam berkuah cokelat lampau ditaruh di tempat makan. "Ada ayam teriyaki, baunya aja udah enak. Baunya ya, belum dicicipin," kata dia usai memandang proses pengemasan menu di SPPG Lanud Halim Perdana Kusuma pada Senin.
Ia menyebut menu hari ini juga dilengkapi tumis buncis, nasi putih dan buah pisang. Ia mengonfirmasi tidak ada susu dalam menu nan disajikan hari ini. Menurut Budi, menu itu diajukan oleh Kepala Chef lampau diseleksi oleh Badan Gizi Nasional. "Menunya bertukar-tukar sampai 20 hari ya," kata dia.
Ia menyampaikan SPPG Halim menyiapkan 1.500 porsi untuk hari pertama program Makan Bergizi Gratis. Menurut dia, jumlah porsi itu bakal ditingkatkan menjadi 3.000 porsi untuk MBG pada besok hari. Jumlah itu, kata dia, bakal disalurkan ke lima sekolah di area Lanud Halim. Namun, Budi tidak merincikan berapa banyak jumlah siswa nan menerima faedah MBG di area Lanud Halim tersebut.
Ia mengeklaim bahan baku nan digunakan SPPG Halim berasal dari pasokan dalam negeri. "Buncis dari kebun sayur mana di Bandung mungkin alias Cianjur. Pisangnya pasti buatan Indonesia," kata dia sembari terkekeh.
Menurutnya, program makan bergizi cuma-cuma ini bisa menggerakkan ekonomi nasional lantaran memakai bahan baku dari petani dan peternak lokal. Sehingga, kata dia, program MBG bisa mendorong 0,89 persen pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2025.