Budiman Ungkap Alasan Makan Siang Gratis Jadi Makan Bergizi Gratis

Sedang Trending 4 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, CNN Indonesia --

Program jagoan presiden terpilih Prabowo Subianto dan wakil presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka, makan siang gratis, sekarang diubah istilahnya menjadi makan bergizi gratis.

Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Budiman Sudjatmiko menjelaskan makan bergizi cuma-cuma ditekankan pada sumber pangan sesuai panen di tiap wilayah sehingga anggaran makan siang cuma-cuma semula sekitar Rp 400 triliun sekarang bisa dihemat separuhnya.

"Ya sekarang makan bergizi cuma-cuma bukan berfaedah rencana awal makan siang cuma-cuma itu tidak bergizi, hanya waktu makannya itu tidak dibatasi. Jadi ada dua kemungkinan, bisa diganti makan pagi untuk sarapan," kata Budiman mengutip detikcom, Jumat (24/5).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dan kedua, kita lagi menghitung. Waktu Pak Prabowo tetap kampanye kan sekitar 400 triliun rupiah per tahun, kira-kira, gitu ya, tapi itu dengan asumsinya, asupan makanannya dari mana saja, bisa dari mana pun, begitu. Tapi setelah kita hitung, ada kemungkinan kita bisa memangkasnya sampai separuhnya," ujar dia.

Syaratnya, kata Budiman, program makan bergizi cuma-cuma mengutamakan produksi oleh masyarakat desa sekitar. Dengan begitu, kata dia, tak butuh ongkos pengedaran nan besar untuk pembagian makan cuma-cuma kepada siswa-siswa di sekolah.

"Jika banyak kebutuhan bahan pokok untuk makan itu diproduksi sendiri oleh orang desa, dari tanah Indonesia, maka itu menghidupkan ekonomi desa sehingga kemudian tidak ada kebutuhan untuk mengeluarkan duit banyak untuk membeli barang-barang impor. Langsung belinya dari desa," ujar dia.

"Perlu pengedaran ke wilayah-wilayah lain itu menyantap biaya, tapi jika kita menanam sendiri, berternak sendiri, maka rakyat kita kan, apalagi 80% kebutuhan program kebutuhan makan bergizi ini bisa dipenuhi oleh desa-desa di provinsi nan bersangkutan," sambungnya.

Lebih lanjut, Budiman mengatakan program itu bakal mendongkrak produktivitas di desa-desa.

Dia mengalkulasi bakal ada pembukaan lahan sawah baru hingga 650 ribu hektare dan 50 ribu kandang ternak baru hingga 2029 saat program tersebut dilaksanakan secara penuh.

"Satu, hemat," ucapnya.

"Kedua, setelah kita proyeksikan itu jika berskala penuh 82 juta orang di 2029 itu bisa membikin produktivitas nan tinggi dengan masing-masing desa itu ada 31 hektare lahan sawah baru, 650 ribu hektare lahan sawah baru untuk masuk program makan bergizi ini, kemudian sekitar 50 ribu kandang baru untuk berternak bagi pasokan daging," kata Budiman.

Baca buletin lengkapnya di sini.

(DAL/DAL)

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional