Buku Sastra Kemendikbud Tuai Kontroversi, Muhammadiyah Kritik Keras

Sedang Trending 4 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, CNN Indonesia --

Majelis Pendidikan Dasar, Menengah dan Nonformal (Dikdasmen) PP Muhammadiyah mendesak Kemendikbudristek menarik kitab berjudul 'Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra' dari peredaran, karena  merekomendasikan buku-buku sastra nan mengumbar kekerasan bentuk dan seksual.

"Mendesak agar kitab ditarik dari peredaran lantaran merekomendasikan buku-buku sastra nan sebagian isinya mengandung kekerasan bentuk dan seksual serta perilaku hubungan menyimpang nan tidak sesuai dengan norma kepercayaan dan kesusilaan," kata Wakil Ketua Majelis Dikdasmen PP Muhammadiyah Alpha Amirrachman, Kamis (30/5).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya Kemendikbudristek mengeluarkan kitab 'Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra'. Di dalamnya ada rekomendasi kitab sastra sesuai jenjang pendidikan dari SD hingga SMA sederajat.

Setiap kitab sastra nan direkomendasikan berisikan ringkasan singkat sekaligus penafian atau disclaimer seperti mengandung kekerasan verbal, kekerasan fisik, hingga seksualitas.

Alpha lantas menjelaskan buku-buku sastra nan mengumbar kekerasan hingga seksualitas itu tak sesuai norma kesusilaan nan direkomendasikan Kemendikbudristek. Pihaknya juga menilai rekomendasi kitab berisi kekerasan hingga seksualitas itu justru kontra produktif dengan penguatan pendidikan karakter nan sedang digalakkan pemerintah Indonesia.

Contoh frasa kekerasan di kitab rekomendasi Kemendikbud

Alpha membeberkan beberapa contoh frasa dan kalimat nan dianggap tidak layak dalam buku-buku tersebut seperti: "Tetapi laki-laki itu menarik tubuhku. Kemudian, berbarengan dengan mobilitas mengayun ke bawah nan indah, sebuah xxxxx bergejolak hinggap di xxxx. saya tidak melawan, apalagi xxxxxx kami terurai saat dia berbisik perlahan." "Rambutnya dijambak. Lehernya dibetot, dipelintir, dan diinjak. xxxxxx ditebas." "..... kau tak mau xxxxx dengan pria-pria berkekuatan kuda. Aku punya fotomu berbareng xxxxx..."

Terdapat juga kisah seorang anak wanita nan terganggu kejiwaannya dieksploitasi secara seksual oleh orang dewasa.

"Buku-buku sastra nan direkomendasikan ini berpotensi memberikan pemahaman nan keliru bagi anak-anak bangsa terutama dalam ranah etika dan perilaku dalam membangun hubungan antar manusia nan layak dan beradab," kata Alpha.

Tak Sesuai UU 44/2008

Alpha juga menyinggung kitab sastra nan direkomendasikan juga tidak sesuai dengan UU Nomor 44 Tahun 2008 nan melarang menyebarkan pornografi hingga perilaku nan menyimpang.

Meski ada 'disclaimer' dalam kitab pedoman ini, Alpha mengatakan pihaknya meyakini tidak ada agunan menghalangi para siswa untuk membaca buku-buku sastra tersebut.

Oleh lantaran itu, pihaknya mendesak Kemendibudrsitek berhati-hati dalam membikin kebijakan dan mengkonsultasikannya secara luas dengan para pemangku kepentingan pendidikan.

"Selain itu kitab pedoman dan buku-buku sastra nan direkomendasikan ini juga dapat menimbulkan kegaduhan di kalangan masyarakat dan mendisrupsi aktivitas belajar-mengajar nan sebelumnya sudah tersendat lantaran kurang ada perhatian unik dari Kemendikbudristek dalam menjawab learning lost Covid-19 nan mengakibatkan kemunduran memprihatinkan pada hasil PISA kita," kata dia.

Hingga buletin ini ditulis, CNNIndonesia.com belum mendapatkan keterangan resmi dari Kemendikbud perihal keberatan lembaga Muhammadiyah atas 'Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra' tersebut. 

(rzr/kid)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional