Buntut Ricuh Paripurna, Anggota DPD Kritik Gaya Kepemimpinan La Nyalla

Sedang Trending 2 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

CNN Indonesia

Rabu, 17 Jul 2024 07:10 WIB

Anggota DPD RI Dapil Papua mengkritik style kepemimpinan Ketua DPD RI La Nyalla Mattalitti buntut kericuhan sidang Paripurna pekan lalu. Rapat paripurna DPD RI nan dipimpin La Nyalla ricuh. (ANTARA FOTO/ANTASENA)

Jakarta, CNN Indonesia --

Anggota DPD RI Dapil Papua, Yorrys Raweyai mengkritik style kepemimpinan Ketua DPD RI La Nyalla Mattalitti buntut kericuhan sidang Paripurna pada Jumat (12/7) pekan lalu.

Menurut Yorrys, kericuhan itu dinilai buntut dan akumulasi dari style kepemimpinan La Nyalla dan Nono Sampono nan tertutup dan eksklusif selama ini.

"Kekecewaan demi kekecewaan akibat style kepemimpinan otoriter dan tertutup Pak LaNyalla dan Pak Nono sudah terakumulasi sejak lama, hingga memunculkan resistensi nan memuncak," kata Yorrys dalam keterangannya, Selasa (16/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia menilai tata tertib jenis perubahan nan hendak disahkan, tidak melalui sistem dan prosedur nan betul dalam Paripurna tersebut. Padahal, ketentuan itu telah dalam Peraturan DPD RI Nomor 1 Tahun 2022 tentang Tata Tertib.

Lebih jauh, Yorrys menilai La Nyalla dan Nono telah memosisikan DPD seperti lembaga pribadi. Keduanya selama ini terus membungkam bunyi kritis dan berbeda. Dia mengaku cemas apalagi keduanya bakal kembali mencalonkan jadi pemimpin DPD periode selanjutnya.

"Pak La Nyalla dan Pak Nono telah memosisikan lembaga DPD seperti milik sendiri, di mana bunyi dan aspirasi kritis dan berbeda dari para personil condong diabaikan," katanya.

Rapat Paripurna DPD pada Jumat (12/7) pekan lampau sempat diwarnai kericuhan lantaran sejumlah senator tak setuju draf tata tertib nan hendak disahkan oleh La Nyalla.

Sejumlah senator nan tidak setuju itu pun sempat 'merangsek' ke meja ketua La Nyalla dan menunjuk-nunjuk muka La Nyalla. Bahkan, La Nyalla sempat berebut palu sidang dengan seorang senator di meja ketua DPD RI.

Walhasil, Rapat Paripurna ke-12 Dewan Pimpinan Daerah (DPD) RI Masa Sidang V 2023-2024 itu pun berhujung buntu dengan tidak menemui kesepakatan mengenai penyempurnaan tata tertib DPD RI.

Pada kesempatan itu, La Nyalla Mattaliti juga menyampaikan permohonan maaf kepada senator asal Papua Barat Filep Wamafma lantaran menyebut Filep sebagai pengacau. Ia mengaku perkataan pengacau nan dilontarkan terhadap Filep tidak pantas.

"Saya tidak mau mendapatkan kata kata pengacau," kata Filep.

"Oke, kerabat Filep, saya minta maaf. Saya cabut omongan saya," jawab La Nyalla.

CNNIndonesia.com telah mencoba menghubungi La Nyalla lewat pesan singkat. Namun, nomor pribadi nan bersangkutan sedang tidak aktif.

(thr/DAL)

[Gambas:Video CNN]

Yuk, daftarkan email jika mau menerima Newsletter kami setiap awal pekan.

Dengan berlangganan, Anda menyepakatikebijakan privasi kami.

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional