Bupati Solok Lawan Mahyeldi di Pilgub Sumbar: Sudah Cukup Dipimpin PKS

Sedang Trending 4 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Padang, CNN Indonesia --

Sejumlah nama masuk bursa Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sumatera Barat (Sumbar) 2024 untuk berhadapan dengan kader PKS petahana, Mahyeldi.

Salah satu bakal kandidat Pilgub Sumbar nan menonjol adalah politikus PAN nan sekarang tetap menjabat Bupati Solok, Epyardi Asda. Baliho-balihonya bertebaran dengan semboyan Otewe Sumbar.

Epyardi mengaku mau mengalahkan Mahyeldi, juga memutus hegemoni PKS di pucuk kepemimpinan Sumbar nan telah bercokol selama belasan tahun.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sudah cukup kita 15 tahun ini dipimpin PKS. Tidak ada nan berubah. Dan saya menawarkan perubahan itu. Saya mau menjadikan Sumatera Barat nan lebih maju, lebih baik," kata Epyardi kepada CNNIndonesia.com, Sabtu (25/5).

Epyardi mengatakan, sudah mendaftarkan diri kepada semua partai politik nan ada, selain PKS. Ia juga mengklaim telah mendapat support dari Presiaden terpilih nan juga Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto.

"Kami sudah mendaftar ke semua partai, selain PKS. Insya Allah, saya juga sudah berjumpa dan dapat support langsung dari Presiden terpilih Pak Prabowo," katanya.

Meski baru satu periode menjabat sebagai Bupati Solok, mantan personil DPR-RI tiga periode itu mengaku berhasrat maju di kontestasi Pilgub Sumbar, lantaran merasa prihatin memandang perkembangan wilayah itu.

"Sumbar tetap terkungkung, lantaran selama kepemimpinan PKS ini hanya untuk golongan mereka saja. Saya adalah politisi nan beragama, bukan nan mempolitisasi kepercayaan untuk kepentingan golongan. Dengan support seluruh masyarakat Sumatera Barat, saya mulai dengan Bismillah," katanya.

"Saya mau head to head [dengan Mahyeldi]," tambah Epyardi.

Selain Epyardi, nama lain nan beredar dalam kancah perpolitikan Sumatera Barat adalah Andre Rosiade (Anggota DPR dari Fraksi Gerindra), Mulyadi (Ketua DPD Demokrat Sumbar),  Ganefri (Rektor Universitas Negeri Padang/UNP), dan mantan Ketua DPD RI Irman Gusman. Namun dua nama pertama diperkirakan tidak bakal maju dan lebih memilih berada di DPR.

Guru Besar Ilmu Politik Universitas Andalas (Unand), Asrinaldi menilai, posisi gubernur petahana, Mahyeldi tetap cukup kuat. Hal itu menyebabkan tidak banyak bakal calon nan muncul.

"Kalau dibanding dengan Pilkada di kabupaten kota, di provinsi tidak mendapat perhatian nan banyak dari Bakal Calon, Karena posisi petahan kuat. Para kandidat berpikir dua kali untuk maju," katanya kepada CNNIndonesia.com.

Meski posisinya cukup kuat, kata Asrinaldi, bukan berfaedah petahana tidak bisa dikalahkan.

"Peluang tentu saja sangat terbuka, namun kandidat nan muncul kudu lebih di-endorse lagi. Kalau memandang elektabilitas calon nan muncul saat ini seperti Epyardi Asda dan Ganefri, tetap di bawah Mahyeldi," katanya.

Peluang lain untuk mengalahkan Mahyeldi, jelas Asrinaldi, adalah dengan menarik PPP dari koalisi PKS. Kalau itu terjadi, dia menyebut PKS tidak bisa memajukan calonnya lagi.

Sumatera Barat saat ini dipimpin pasangan Mahyeldi-Audy Joinaldy. Keduanya diusung koalisi PKS dan PPP.

(ned/kid/bac)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional