TEMPO.CO, Jakarta - GEM Indonesia berbareng Busworld International nan berpusat di Belgia, kembali menggelar Busworld Southeast Asia 2024. Pameran auto bus terbesar di Asia Tenggara ini digelar di JIExpo Kemayoran, Jakarta pada Rabu-Jumat, 15-17 Mei. Pameran ini jadi arena menunjukkan model dan teknologi anyar termasuk salah satunya bus listrik. Acara ini resmi dibuka Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Rabu, 15 Mei 2024.
Direktur PT GEM Indonesia menyebut tahun ini lebih banyak jumlah bus nan di pamerkan daripada tahun sebelumnya. Selain itu, ada banyak teknologi baru nan bakal ditampilkan. Selain itu menurutnya, jumlah bus listrik juga lebih banyak dihadirkan tahun ini. "Tahun ini kami memamerkan bus konvensional dan bus listrik. Jumlah bus listrik tahun ini lebih banyak, ada 8 unit," kata Baki, Rabu, 15 Mei 2024.
Sejumlah moda bus dengan perangkat sistem keselamatan lebih tinggi menurutnya juga dipamerkan di Busworld. “Ada beberapa perusahaan besar seperti New Armada, Laksana, Adiputro, dan Tentrem. Dari luar negeri ada Golden Dragon dan Yutong.” Total ada sekitar 50 jenama nan ikut serta dalam pameran.
Busworld Conference 2024 diklaim menjadi wadah para mahir transportasi khususnya bus untuk dapat berbagi informasi, pengetahuan, pembaruan teknologi dan menambah jejaring. Busworld Southeast Asia 2024 berisi sejumlah agenda pameran peluncuran beberapa produk anyar seperti bus pariwisata, bus premium, hingga bus listrik.
Iklan
Penyelenggara menaksir tahun ini, pameran bakal dikunjungi lebih dari 20 ribu pengujung dengan beragam macam latar belakang. Menurut Baki, penyelenggaraan Busworld 2024 ini difokuskan untuk aktivitas business to business (B2B) serta bagian dari program pemerintah sehingga tidak dibuka untuk umum. Sementara itu terdiri dari 50-60 merek nan ikut serta nan meramaikan pameran. "Memang targetnya bagi pengujung profesional, awak media alias dari orang berkempentingan lantaran pameran ini sifatnya B2B jadi tidak untuk publik," katanya. Selain itu lanjut Baki, di agenda ini juga menghadirkan sesi edukasi mengenai pengalaman pengaplikasian bus listrik di negara lain.
Di kesempatan nan sama, Menteri Perhubungan alias Menhub Budi Karya Sumadi menyebut perlunya mendorong pengadaan bus listrik di ruang publik. Sebagai bagian dari perogram pemerintah, untuk pengaplikasiannya, Kemenhub menurut Buditelah menerbitkan sejumlah aturan. Ke depannya, pemerintah menargetkan sudah bisa mewajibkan penggunaan bus listrik di banyak kota besar. "Contohnya di Jakarta, kita lihat kehadiran bus listrik membikin udara lebih bersih," kata Budi. Ia berambisi seiring waktu lebih banyak lagi kendaraan lsitrik nan digunakan masyarakat.