Cadangan Devisa RI Akhir April 2024 Anjlok Menjadi USD 136,2 Miliar
Rabu, 8 Mei 2024 14:35 WIB
Sawit menjadi salah satu jagoan penghasil devisa bagi ekonomi Indonesia dengan pemasukan ratusan triliun setiap tahunnya.
Iklan
TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia alias BI mencatat cadangan devisa Indonesia pada akhir April 2024 senilai US$ 136,2 miliar. Meskipun menurut BI nilai persediaan ini tetap tinggi, namun sebenarnya nomor ini turun jika dibandingkan dengan persediaan devisa pada akhir Maret nan sebesar US$ 140,4 miliar.
"Posisi persediaan devisa Indonesia pada akhir April 2024 tetap tinggi sebesar 136,2 miliar dolar AS," kata Asisten Gubernur BI Erwin Haryono dalam keterangan resmi pada Rabu, 8 Mei 2024.
Penurunan posisi persediaan devisa tersebut dipengaruhi oleh pembayaran utang luar negeri pemerintah dan kebutuhan untuk stabilisasi nilai tukar rupiah. Hal ini seiring dengan peningkatan ketidakpastian pasar finansial global.
Posisi persediaan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,1 bulan impor alias 6,0 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah. Selain itu, juga berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.
Iklan
BI menilai persediaan devisa tersebut bisa mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan. Ke depan, menurut BI persediaan devisa bakal tetap memadai. Hal ini didukung oleh stabilitas dan prospek ekonomi nasional nan terjaga.
"Seiring dengan sinergi respons bauran kebijakan nan ditempuh BI dan pemerintah dalam menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nan berkelanjutan."
Pilihan Editor: Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Diprediksi Kembali Lesu, Cadangan Devisa Menciut
Rekomendasi Artikel
Konten sponsor pada widget ini merupakan konten nan dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.
Video Pilihan
Cerita Warga tentang Kontraktor Pembangunan Masjid Al Barkah Jakarta Timur nan Mangkrak: Punya Banyak Utang
4 jam lalu
Cerita Warga tentang Kontraktor Pembangunan Masjid Al Barkah Jakarta Timur nan Mangkrak: Punya Banyak Utang
Ahsan Hariri, kontraktor pembangunan gedung baru Masjid Al Barkah di Cakung, Jakarta Timur, dikabarkan puunya banyak utang.
Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin nan Terjebak Utang
7 jam lalu
Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin nan Terjebak Utang
Kanselir Jerman Olaf Scholz meminta Cina memainkan peran lebih besar dalam membantu negara-negara miskin nan terjebak utang.
Pemerintah Serap Rp 7,025 Triliun dari Lelang Surat Utang SBSN
1 hari lalu
Pemerintah Serap Rp 7,025 Triliun dari Lelang Surat Utang SBSN
Pemerintah menyerap biaya sebesar Rp 7,025 triliun dari pelelangan tujuh seri surat utang ialah Surat Berharga Syariah Negara (SBSN).
Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah
4 hari lalu
Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah
Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima tindakan BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar finansial global.
Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya
4 hari lalu
Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya
Gubernur BI Perry Warjiyo percaya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS bakal menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.
Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya
5 hari lalu
Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya
BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, ialah 0,25 persen mtm.
Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat
7 hari lalu
Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat
Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.
Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit
8 hari lalu
Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit
PNM menegaskan tidak bakal meningkatkan suku kembang dasar angsuran meskipun BI telah meningkatkan BI Rate menjadi 6,25 persen.
BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay
8 hari lalu
BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay
Bank Rakyat Indonesia alias BRI menyatakan telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.
Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum bakal Ikuti
8 hari lalu
Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum bakal Ikuti
BCA belum bakal meningkatkan suku bunga, pasca BI meningkatkan suku kembang referensi ke nomor 6,25 persen.