Cerita 80 Ekor Buaya Titipan BKSDA, Lepas dan Masuk Kampung di Cianjur

Sedang Trending 1 bulan yang lalu

TEMPO.CO, Jakarta - Petugas dan penduduk Kelurahan Sayang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, sukses menangkap 5 ekor buaya nan lepas dari sebuah penangkaran lantaran tembok jebol setelah hujan deras disertai angin kencang, Rabu malam, 2 Oktober 2024.

Buaya berukuran 3-5 meter itu, ditangkap beramai-ramai oleh penduduk dan petugas penangkaran di sekitar sungai dan persawahan.

"Buaya nan ada di dalam penangkaran sekitar 80 ekor milik BKSDA sesuai nan tertera dalam surat penitipan, namun kami belum tahu berapa jumlah nan kabur, baru lima ekor nan sudah sukses ditangkap," kata Kepala Kelurahan Sayang Wiji Eko di Cianjur, Kamis.

Buaya itu milik Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) nan dititipkan di lahan milik seorang pengusaha di Kampung Gunung Calung, Kelurahan Sayang.

Tadinya, buaya-buaya itu ditangkarkan oleh seorang pengusaha. Karena masalah perizinan, reptil raksasa itu kemudian disita Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) wilayah I Bogor. Namun lantaran tidak mempunyai lahan, akhirnya buaya-buaya tersebut dititipkan di letak penangkaran.

Kepala Bidang KSDA Wilayah I Bogor Diah Qurani Kristina saat dihubungi, Kamis, mengatakan buaya tersebut diambil alih BKSDA tahun 2018 dari letak nan sama lantaran beragam persoalan termasuk perizinan.

"Statusnya penangkaran BKSDA lantaran kami tidak mempunyai tempat sehingga tetap dititipkan di letak di Kelurahan Sayang. Jumlah nan dititipkan pada tahun 2018 sekitar 80 ekor," katanya.

Bahkan penitipan di letak tersebut diperkuat dengan surat buletin aktivitas penitipan satwa jenis buaya muara, namun jumlah buaya saat ini berpotensi berkurang lantaran kemungkinan besar meninggal dan dimakan buaya lain.

Menurut Lurah Wiji Eko, sejak tahun 2016 buaya itu sudah ada di penangkaran nan terletak di area pengolahan galian C milik pengusaha Cianjur.

Hingga saat ini, petugas campuran termasuk tenaga kerja penangkaran dan penduduk ikut serta menyisir sejumlah letak sepanjang aliran sungai dan area persawahan milik warga.

Iklan

"Kami sudah meminta penduduk melalui ketua RT dan RW setempat agar segera melapor jika mendapati keberadaan buaya nan lepas dari penangkaran, untuk memastikan berapa nan lepas kami tetap menunggu petugas dari BKSDA," katanya.

Sementara info dari penduduk sekitar menyebut awalnya tidak mengetahui adanya buaya nan lepas dari penangkaran, namun menjelang siang penduduk memandang beberapa orang tenaga kerja penangkaran berbareng petugas dari kelurahan mengamankan satu ekor buaya dari area persawahan.

Sehingga penduduk ikut membantu pencarian hewan melata tersebut dan kembali menemukan dua ekor buaya berukuran sekitar 5 meter di area galian pasir tidak jauh dari penangkaran. Sampai Kamis sore, sudah 5 ekor buaya ditangkap.

"Kami tidak tahu pasti berapa nan lepas dari penangkaran, baru tiga ekor nan sudah sukses ditangkap, takut juga lantaran ukuran buaya nan ditangkar di letak tersebut besar-besar, bisa saja lebih dari tiga nan lepas," kata Didin, 43 tahun, penduduk Kelurahan Sayang.

Akan Dipindahkan BKSDA

Seiring kaburnya buaya akibat tembok penangkaran di Cianjur jebol, BKSDA berencana memindahkan lima buaya nan kabur ke tempat penitipan di Taman Safari Indonesia, sedangkan puluhan buaya lainnya tetap menunggu letak nan memadai.

"Kami terpaksa menitipkan di letak penyitaan di Cianjur saat itu lantaran tidak mempunyai tempat nan cukup untuk menampung 80 buaya nan berukuran besar itu, namun dalam waktu dekat bakal segera dipindahkan secara bertahap," katanya.

"Buaya nan ada di dalam penangkaran sekitar 80 ekor milik BKSDA sesuai nan tertera dalam surat penitipan, namun kami belum tahu berapa jumlah nan kabur, baru 5 ekor nan sudah sukses ditangkap," kata Lurah Sayang, Wiji Eko.

Pilihan Editor Blusukan dan Masuk Gorong-gorong, Gaya Khas Presiden Jokowi nan Sebentar Lagi Lengser

Selengkapnya
Sumber Tempo.co Bisnis
Tempo.co Bisnis