Cerita Karyawan Kafe Bukanagara Coffee and Roastery soal Kronologi Gajinya Telat Dibayar sejak 2022

Sedang Trending 6 bulan yang lalu

TEMPO.CO, Jakarta - Kafe artistik bernuansa Studio Ghibli di area Jakarta Selatan berjulukan Bukanagara Coffee and Roastery jadi sorotan publik belakangan ini. Penyebabnya lantaran kafe nan dimiliki oleh produser film, Willawati, ini telah menunggak penghasilan karyawannya selama berbulan-bulan.

Informasi ini mulanya disebarkan oleh salah satu rekan dari tenaga kerja Bukanagara lewat cuitan di media sosial X-nya, @japoota. Dalam cuitannya nan kemudian berkembang viral itu, dia menyebut bahwa temannya menjadi salah satu tenaga kerja nan gajinya telat dibayarkan oleh manajemen kafe.

Meski ditempa rumor tak mengenakkan, Tempo melihat Bukanagara Coffee and Roastery tetap buka seperti biasa, pada Rabu lalu, 8 Mei 2024. Terpisah, pemilik kafe sekaligus CEO PT Kakiatna Indonesia, Willawati mengatakan bahwa dirinya merasa tidak perlu menjelaskan apa pun atas berita nan sedang ramai beredar mengenai bisnisnya.

Tempo kemudian mendapat cerita dari salah satu tenaga kerja Bukanagara Coffee and Roastery, Panji (nama samaran). "Keterlambatan (pembayaran) penghasilan itu sudah ada sejak 2022 sampai saat ini," katanya ketika dihubungi, Rabu, 8 Mei 2024.

Namun, menurut dia, biasanya pihak manajemen hanya telat bayar penghasilan karyawannya dalam hitungan hari. Pembayaran penghasilan tenaga kerja paling telat adalah satu bulan. 

Barulah pada tahun lalu, keterlambatan pembayaran penghasilan tenaga kerja Bukanagara Kafe semakin menjadi-jadi. Tak hanya telat, pembayaran penghasilan tenaga kerja juga dicicil oleh perusahaan.

"Sampai lewat tiga bulan, September hingga November dicicil. September-Oktober lunas di Desember. Gaji November itu dibayarkan dengan langkah dicicil pada Maret (2024), angsuran pertama Rp 2 juta dan angsuran kedua Rp 2,4 juta," katanya.

Ia menuturkan, untuk penghasilan di bulan Desember tahun lalu, hingga hari ini tetap belum dibayarkan oleh manajemen kafe. Menurut dia, tenaga kerja nan ditunggak gajinya ini juga dialami oleh kebanyakan tenaga kerja dari seluruh toko Bukanagara Coffee and Roastery. Seperti diketahui, selain di Graha CIMB Niaga, kafe ini juga dibuka di beberapa tempat lain.

Akibat dari telatnya pembayaran penghasilan karyawan, dia mengatakan bahwa sejumlah rekan sejawatnya memutuskan untuk berakhir bekerja alias resign. Ia menyatakan, sebelumnya manajemen kafe tidak pernah melarang tenaga kerja untuk mengundurkan diri. "Dipersilakan. Jika nan tidak bisa bertahan, untuk resign," katanya.

Iklan

Sementara bagi tenaga kerja nan tetap mau bertahan, manajemen menginstruksikan agar kafe tetap kudu buka. "Apa pun kondisinya. Diizinkan tidak masuk, tetapi nan jelas store harus tetap buka," ucapnya.

Ia menilai tuntutan itu memberatkan para karyawan. Sebab, penghasilan nan belum dibayar membikin tenaga kerja tidak mempunyai ongkos untuk berangkat kerja. 

"Yang memberatkan barista lantaran kami cari langkah untuk tetap bisa masuk (kerja) dan menoleransi barista nan tidak punya ongkos untuk tidak masuk," ujarnya. 

Dengan alur kerja nan seperti itu, menurut dia, membikin shift kerja jadi berantakan. Tak jarang dalam satu hari operasional, hanya ada satu tenaga kerja nan bekerja.

Bak jatuh tertimpa tangga, tenaga kerja nan gajinya ditunggak oleh manajemen juga tidak mendapatkan sedikit bantuan, baik moral maupun material oleh perusahaan. "Untuk kawan-kawan nan lain banyak nan berupaya cari pinjaman ke mana-mana agar bisa masuk kerja, begitu pun dengan saya," ucapnya.

Di tengah ketidakpastian kapan gajinya bakal dibayarkan oleh manajemen, dia mengatakan bakal tetap bertanggung jawab sebagai tenaga kerja Bukanagara Coffee and Roastery. "Karena saya berupaya profesional."

Pilihan Editor: Pemilik Bukanagara Coffee and Roastery Blak-blakan Usai Viral Diisukan Telat Bayar Gaji Karyawan

Selengkapnya
Sumber Tempo.co Bisnis
Tempo.co Bisnis