Cerita Korban Dugaan TPPO Kapal Run Zeng 03 yang Tak Digaji

Sedang Trending 1 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

TEMPO.CO, Jakarta - Anak buah kapal nan bekerja di kapal ikan berbendera Rusia, Run Zeng 03, mengaku tak pernah diupah selama pertama bekerja pada 27 Maret 2024. Organisasi nan mendampingi mereka menyatakan para pekerja ini korban Tindak pidana perdagangan orang alias TPPO.

Salah satu korban, MS bercerita bahwa dia berbareng lima rekannya memutuskan melompat dari kapal lantaran mereka tak mendapatkan penghasilan selama bekerja. "Kami loncat itu ada rumor Run Zeng 03 mau operasi lagi," ujar MS kepada Tempo di Badan Reserse Kriminal Polri, Jakarta Selatan, Kamis, 22 Agustus 2024.

Menurut MS, dia direkrut dan diberangkatkan berbareng sejumlah anak buah kapal. Mereka berjumlah 55 orang. Kapal nan membawa mereka dari Pelabuhan Juwana, Pati, Jawa Tengah, itu bertolak pada 27 Maret 2024. Mereka menuju perairan Kepulauan Aru, Maluku.

Di sana, ada dua kapal asing, ialah Run Zeng 03 dan Run Zeng 05 nan tengah berlabuh di tengaj laut. Mereka baru tiba di perairan Kepulauan Aru itu pada 6 April 2024. Di sini, menurut MS, mereka dibagi kedua kapal asing itu. Dari 55 orang anak buah kapal, MS dan 26 orang lainnya ditugaskan bekerja di Run Zeng 03.

Saat mereka memprotes menanyakan premi dan THR, pihak perusahaan berjulukan Gunawan mengatakan sudah bayar ke pihak kapal. "Saya sudah kasih penghasilan kalian lho di darat," kata MS, menirukan ucapan Gunawan.

Para anak buah kapal ini menghubungi Gunawan melalui orang kepercayaannya nan bekerja sebagai ABK di Run Zeng 03. Menurut MS, penghasilan nan dimaksud itu adalah duit sebesar Rp 500 ribu nan diberikan melalui Oki dan diserahkan kepada 55 pekerja sebelum bertolak ke Kepulauan Aru.

Iklan

Saat itu, MS mengatakan dia lima rekannya memutuskan melompat dari kapal Run Zeng 03. Mereka melompat pada 11 April 2024. Mereka memutuskan loncat lantaran mendapatkan berita Run Zeng 03 mau kembali beroperasi. "Saya nan loncat duluan," kata dia.

MS mengatakan, berita bakal Run Zeng 03 mau kembali melaut itu nan mendorong dia dan rekannya melompat ke laut. Jarak antara kapal dan daratan 8 kilometer. "Karena jika jalan lagi kami pasti enggak dapat apa-apa lagi," ucap dia.

MS mengatakan saat berenang mereka ditemukan sebuah kapal ikan nan telah beroperasi. Kapal itu langsung mengangkut kelima orangnya. Sementara satu rekannya, J tak diketahui. Kelima orang ini dibawa ke Penambulai, Pulau Warabal, Kepulauan Aru.

Lima hari berikutnya mereka menerima berita bahwa J, kelahiran Binjai, Sumatera Utara, nan tinggal di Pekalongan, itu meninggal dunia. MS mengakui laki-laki asal Pekalongan itu meninggal tanpa kepala. Dia ditemukan di Koijabi. Namun selama itu mereka tak pernah berjumpa langsung jenazah J. "Kami lihat dari foto," ucap MS.

Pilihan editor: KKP Tangkap Kapal Asal Vietnam Mencuri Ikan di Perairan Natuna

Selengkapnya
Sumber Tempo.co Bisnis
Tempo.co Bisnis