TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Cina menyepakati pendanaan Food Supplementation and School Feeding Programme in Indonesia sebagai corak support atas program makan bergizi gratis pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Adapun kesepakatan itu dibacakan dalam aktivitas penandatangan Nota Kesepahaman (MoU) antara pemerintah Indonesia dan pemerintah Cina nan disaksikan langsung oleh Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Xi Jinping.
Tak hanya tu, MoU itu juga menyepakati tujuh hal. Tujuh perihal nan disepakati adalah Protokol Persyaratan Fitosanitari untuk Ekspor Buah Kelapa Segar dari Indonesia ke Cina, Pedoman Kerja Sama Teknis untuk Mempromosikan Perikanan Tangkap Berkelanjutan, Nota Kesepahaman Penguatan Kerja Sama Ekonomi Biru.
Berikutnya adalah Nota Kesepahaman Kerja Sama Sumber Daya Minera, Nota Kesepahaman tentang Kerja Sama Mineral Hijau, Nota Kesepahaman tentang Kerja Sama Penilaian Kesesuaian, dan Nota Kesepahaman mengenai Kerja Sama Bidang Sumber Daya Air. Selain itu ada juga kesepakatan Memorandum of Contract (MoC) mengenai Keamanan Maritim.
Penandatangan nota kesepahaman itu dilakukan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Luar Negeri Sugiono, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bahlil Lahadalia dan Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono.
Sebelumnya, Prabowo dan Xi meggelar pertemuan guna membahas peningkatan kerja sama bilateral kedua negara.
Prabowo juga sempat menyampaikan rasa terima kasih kepada Presiden Xi Jinping atas support Cina nan telah menjadi penanammodal terbesar di Indonesia.
"Cina adalah mitra ekonomi strategis Indonesia, penanammodal utama di Indonesia, dan kami mengucapkan terima kasih banyak atas support Anda," ujar Prabowo dalam pertemuan dengan Xi di Balai Besar Rakyat, Beijing, pada Sabtu, 9 November 2024, seperti dikutip dari Antara.
Kepala Negara menyatakan kemitraan strategis Indonesia-Cina adalah tonggak nan sangat krusial dalam hubungan kedua negara. "Lebih dari satu dasawarsa kemitraan strategis komprehensif, kerja sama kita mencakup semua sektor, dan kami mau meningkatkan hubungan ini."
Saat itu, Prabowo juga mengatakan bakal ada kerja sama dengan total nilai US$ 10 miliar nan ditandatangani oleh Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) dan perusahaan-perusahaan besar Cina.
Dalam kunjungan kenegaraan pertama sejak dilantik sebagai Presiden RI 20 Oktober 2024 lalu, Prabowo melawat ke Cina dengan didampingi sejumlah personil kabinetnya, termasuk Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri Luar Negeri Sugiono. Sebelum berjumpa Presiden Xi, Presiden Prabowo menghadiri pertemuan dengan Perdana Menteri Li Qiang dan Ketua Komite Tetap Kongres Rakyat Nasional China (NPC) Zhao Leji.