Co-Promotor Bahlil Bantah Tuduhan Plagiasi Disertasi 95 Persen

Sedang Trending 1 bulan yang lalu

TEMPO.CO, Jakarta -Co-promotor sidang doktoral Menteri Energi dan Sumber Daya Manusia (ESDM) Bahlil Lahadalia, Teguh Dartanto, menyanggah tuduhan adanya plagiasi alias kemiripan sebanyak 95 persen atas disertasi milik Bahlil dengan skripsi nan terdaftar dalam sistem turnitin UIN Jakarta. Menurut Teguh, ada abnormal logika mengenai rumor tersebut nan menyebabkan lahirnya keraguan di masyarakat atas gelar ahli nan diterima Bahlil pada Rabu lalu, 16 Oktober 2024. 

“Kesalahan fatal dalam pengecekan plagiasi nan dilakukan dengan sistem turnitin UIN Jakarta adalah memasukkan arsip nan sama sehingga bakal menemukan plagiasi 95 persen,” tutur Teguh dalam pernyataan resmi nan diterima Tempo Ahad, 20 Oktober 2024.

Sebagaimana diketahui, Bahlil menerima gelar ahli dari Sekolah Kajian Stratejik dan Global alias SKSG UI usai menjalani Sidang Terbuka Promosi Doktor nan digelar di Universitas Indonesia. Disertasi nan diujikan berjudul Kebijakan, Kelembagaan dan Tata Kelola Hirilisasi Nikel nan Berkeadilan dan Berkelanjutan di Indonesia.

Memperkuat bantahannya, Teguh mengatakan telah melakukan pengecekan berulang (double-check) mengenai jumlah persentase plagiasi dari arsip hasil penelitian milik Bahlil. 

Pengecekan pertama dilakukan dengan mengunggah arsip disertasi Bahlil ke sistem SKSG nan menghasilkan kemiripan sebesar 4 persen. Pengecekan lainnya dilakukan oleh Teguh sendiri dengan mengunggah arsip disertasi Bahlil ke sistem turnitin Fakultas Ekonomi Bisnis (FEB) dengan hasil kemiripan senilai 2 persen.

Pengecekan lainnya dilakukan Bahlil sebagai mahasiswa nan bakal diuji dengan mengunggah arsip disertasi miliknya ke laman turnitin langganannya. Hasil dari pengecekan tersebut berupa persentase kemiripan sebesar 8 persen.

Iklan

Melalui pernyataan resminya, Teguh juga menyebut bahwa secara administratif, legal dan formal, Bahlil telah dinyatakan layak untuk maju ke tahap promosi. Sehingga, dia membantah dugaan Bahlil lulus dengan menggunakan jurnal discontinued alias jurnal predator.

Teguh menerangkan, Bahlil telah memenuhi syarat tiga publikasi hingga dinyatakan layak. Satu publikasi di jurnal bereputasi internasional (Scopus-Journal of ASEAN Studies), satu publikasi di jurnal SINTA 2 (jurnal Reviu Akuntansi dan Keuangan), dan satu publikasi di prosiding nan bisa diganti menjadi jurnal SINTA 2 (Jurnal Aplikasi Bisnis dan Manajemen). 

Selain itu, menurut Teguh, Bahlil juga telah memenuhi syarat administratif berasas Peraturan Rektor No. 26 Tahun 2022 pasal 20. Pasal tersebut bersuara Masa Studi Program Doktor dijadwalkan untuk 6 (enam) Semester dan dapat ditempuh paling sedikit dalam 4 (empat) Semester alias paling lama 10 (sepuluh) Semester. 

Dari keterangan Teguh, Bahlil telah menempuh pendidikan doktoralnya selama empat semester alias dua tahun. “Genap 2022/2023, Ganjil 2023/2024, Genap 2023/2024, dan Ganjil 2024/2025,” katanya. Atas argumen tersebut, Teguh menandatangani persetujuan disertasi Bahlil untuk maju promosi.

Pilihan editor: Indef Sebut Peningkatan Investasi dan Ekspor Bisa Dukung Pertumbuhan Ekonomi 8 persen

Selengkapnya
Sumber Tempo.co Bisnis
Tempo.co Bisnis