Cula Badak Ujung Kulon Hasil Buruan Dijual ke China Untuk Kosmetik

Sedang Trending 3 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, CNN Indonesia --

Sebanyak 26 ekor badak bercula satu (bacusa) diperkirakan meninggal dibunuh pemburu liar di kawasan Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK), Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang, Banten.

Kapolda Banten Irjen Pol Abdul Karim menyebut cula-cula badak hasil perburuan di Ujung Kulon itu diduga dijual hingga ke China.

Polda Banten belum melakukan pencarian penjualan cula terlarangan tersebut ke negeri gorden bambu. Sebab, Polda Banten tetap konsentrasi melakukan operasi kepolisian di wilayah Taman Nasional Ujung Kulon.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu, Polda Banten telah menangkap dua orang nan diduga menjadi penghubung alias makelar penjualan cula badak dari Indonesia ke China. Kini, mereka ditahan di kembali ruji-ruji besi sel Polda Banten.

Calo cula badak itu merupakan penduduk negara China.

"Sebelumnya sudah diamankan nan menjual sampai ke Tiongkok. Nilainya nan paling mahal dijual ke Tiongkok, untuk obat dan kosmetik. Orang China ada dua (yang ditangkap). Di Tiongkok [China] ada pasar nan belum kami amankan," kata Dirkrimum Polda Banten, Kombes Pol Yudhis Wibisana.

Lebih lanjut, Polda Banten juga sudah menangkap belasan orang mengenai perburuan badak bercula satu tersebut.

"Kurang lebih dari hasil pemeriksaan, termasuk kita lakukan pengecekan TKP, total badaknya 26, pelakunya 13 (orang)," jelas Kapolda Banten Irjen Pol Abdul Karim di kantornya, Serang, Banten, Kamis (30/5).

Abdul menerangkan bahwa jumlah 26 badak meninggal lantaran diburu itu berasas pengakuan para pemburu liar nan sudah ditangkap Polda Banten.

Untuk memastikan jumlahnya, maka diperlukan penemuan tulang belulang badak bercula satu, kemudian diperiksa di laboratorium.

"Jadi untuk jumlahnya saya rasa tetap simpang siur, bisa lebih bisa juga kurang, lantaran namanya pengakuan kan belum tentu penemuan tulang badaknya itu," jelas Abdul.

Masih kejar jaringan pemburu lain

Tak hanya itu, Abdul mengklaim polisi masih terus mengejar jaringan pemburu liar lainnya.

Setidaknya, tutur Abdul, terdapat dua jaringan pemburu liar nan baru terdeteksi oleh kepolisian.

Polda Banten berjanji bakal membuka secara utuh ke masyarakat jika para pelaku sudah tertangkap.

"Masih ada satu jaringan lagi, rencananya kita tetap melakukan upaya penangkapan, kelak jika sudah utuh kelak saya bakal rilis," sebut dia.

(pop/wis)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional